23. De javu

989 54 8
                                        

Duduk di kantin sekolah dengan meja bersebrangan, Aurora dengan kedua temannya, begitu juga dengan Marvel dengan keenam temannya. Sedang menikmati makan siang dengan tenang sesekali dengan candaan dan tawa yang menghiasi meja ini.

"Tukang, tukang apa yang posesif?" celetuk Raihan membuat keenamnya kompak berfikir.

"Tukang ikan?" ujar Karrel.

"Salah." ucap Raihan dengan raut wajah menyebalkannya. "Yah, masa gitu doang gak tau?"

"Tukang bangunan, fix bener." kata Kayden.

"Langsung jawab aja, napa Ting." sahut Derek.

"Jawabannya, tukang sol sapa tu."

"HAHAHA, bangsat! gak kepikiran gua."

"Lawak bener, tukang sol sapatu. Ting, ting, kadang-kadang gak habis thinking gua sama lu."

"Eh liat-liat, tu." ujar Abidzar membuat mereka menatap meja Aurora dan kedua temannya itu sedang didatangi oleh seorang lelaki.

"Siapa tuh?" tanya Marvel penasaran.

"Oh, itu mah kakak kelas yang dari kelas sepuluh deketin, Aura." balas Karrel. "Gak pernah di tanggepin tapinya. Padahal lumayan oke juga sih, tu cowok."

"Namanya, Agung." kata Derek.

"Lu bertiga, lambe sekolah ya?" kata Melvin diiringi decakan yang terdengar dari mulutnya. "Gue liat-liat tau semua sama ni sudut sekolah."

"Iya lagi. Jangan-jangan yang megang akun gosip sekolah, lu bertiga? ngaku lu pada." kata Kayden seraya menunjuk mereka menggunakan garpu yang sedang Ia pegang.

"Yaelah, apasih yang gak kita tau. Lagian nih ya, kita juga udah temenan lama sama Aurora and the geng. Easy peasy juga buat tau tentang Aurora di sekolah ini. Secara, Aura cewek hits seantro sekolah, dan malah sampe ke sekolah-sekolah lain, that's why kita tau dah."

Mereka menggangguk-anggukkan kepala sok mengerti. "Tapi emang cantik sih, wajar deh."

"Dih." Marvel merubah raut wajahnya saat melihat lelaki itu mengajak Aura bercanda lalu memberikan makanan kepada calon pacaranya itu. "Saingan gua banyak juga, ya." katanya kepada teman-temannya itu.

"BANGET." kata mereka kompak.

"It's okay, yang menang tetep gue."

"Pede nya oke juga."

"Patut di acungi jempol badak."

"Mau bilang ngaca bro, tapi yang harusnya ngaca sih gue kali ya."

"Mau bilang pede mampus, tapi nanti gue yang di-mampusin."

"Gakpapa-gakpapa, Marvel kok ini, tahan aja kalo mau gebukin."

"Iyain aja, toh, emang iya kok."

Marvel hanya tertawa renyah saat mendengar sahut-sahutan dari keenam temannya tentang dirinya ini. Ia menatap lamat-lamat wajah Aurora, hingga gadis itu menoleh menatap pula dirinya. Marvel hanya menampilkan senyum tipisnya dan dibalas oleh Aurora dengan menggedikkan bahu dan memutus kontak mata keduanya.

Marvel berdiri dari duduknya berjalan kearah meja Aurora dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celana, membuat keenam temannya bersorak heboh.

"Aura." panggilnya membuat semua orang di meja itu menoleh kearahnya. "Eh ada orang, yang duduk disini." katanya menunjuk lelaki yang duduk di sebelah Aurora. "Boleh gantian? cewek gua, kayaknya agak gak nyaman sama lo."

"Tengil banget gue liat-liat." kata lelaki itu membuat Aurora sedikit panik di tempatnya. "Cowok, Aura?" tanyanya tak percaya.

"Marvel." Aurora mendelik tajam membuat Marvel terkekeh pelan lalu mengedikkan bahu acuh.

"Jadi, lo udah bisa pergi darisini?" ucap Marvel lagi kepada lelaki itu.

"Sorry ya kak." kata Aurora membuat lelaki itu menghembuskan napasnya perlahan-lahan lalu menampilkan senyumannya kepada Aurora dengan lebar. Ia beranjak pergi darisana seraya menatap tajam Marvel yang sedang tersenyum dengan tengilnya lalu menyenggol bahunya dengan sengaja.

Marvel sedikit mengaduh. "Agresif banget gue liat-liat tu cowok, lo." katanya pada Aurora membuat gadis itu memutar bola matanya malas.

"Bukan cowok, gua."

"Iya lah, kan cowok lo, gue ya?"

"In your dream?"

"Yes, in my dream. But dream, will come true. Am I right?" ucap Marvel seraya menaik turunkan alisnya.

"Agak dejavu gak, sama kata-kata itu?" katanya lagi membuat Aurora yang hendak menggeluarkan suaranya diurungkannya. Sangat, katanya dalam hati. Dia benar-benar merasakan dejavu setiap bersama Marvel, entah kenapa.

"Diem deh mending."

"Gak mau, lo nya kenapa cuek lagi sih? gue ada salah ya? lo marah sama gue?"

"Iya salah."

"Salah apa? bilang dong, gue soalnya gak tau."

"Salah lo, kenapa selalu ada dipikiran gue terus? nyebelin."

"Ini lagi gombal apa gimana?"

"Gak gombal."

"Tapinya gue baper, Aura." ujar Marvel seraya meraup wajahnya berulang kali berusaha meredakan salah tingkahnya sekaligus wajahnya yang mulai memerah.

"Baperan juga ya lo, Vel." ucap Grace aneh.

"Soalnya kemaren dia yang buat Aura baper mulu, G." sahut Jessie seraya terkekeh.

"Aurora emang jago bikin cowok salting gitu ya?" tanyanya membuat kedua teman Aurora tertawa terbahak. "Ngaku lo, berapa cowok yang udah lo buat salah tingkah gini? gue, lo anggap apaan, Ra?" katanya dramatis membuat Aurora menampar pipi itu dengan geram.

"Dasar lebay."

"Sakit tauuu." katanya seraya memegangi pipinya membuat Aurora menepuk-nepuk pipi itu dengan pelan, mampu membuat senyuman terpancar di wajah Marvel. "Elus-elus coba, biar gak sakit lagi."

"Maunya lo, banget."

"Mau lah, siapa yang gak mau di elus sama, Aura."

"Bacot banget gue liat-liat?"

Marvel tertawa mendengarnya. "Sama lo doang gue banyak bacot kayak gini. Mau gak jadi pacar gue?"

Jessie dan Grace sampai berhenti menyendokkan makanannya kedalam mulut saat mendengar tutur kata dari Marvel tersebut. Mulut mereka membuka lebar sesaat.

"Ngajak pacaran kayak ngajakin gue jajan."

"Oh jadi maunya di tembak yang romantis gitu ya?"

"Sorry, gue gak mau sama cowok tukang selingkuh,"

"Shit." Marvel mengumpat keras lalu menubrukkan kepalanya di bahu Aurora dengan lemah letih lesu. "Salah gue banget deh, Ra. Sorry, I'm really sorry."

"Basi."

"Mau ciuuuum." kata Marvel. "Kita gak boleh berantem, Aura."

"Diem, mulutnya, minta di tampol banget ya."

"Apa? ciuman disini?"

"HEH!" teriak Jessie dan Grace serempak saat nada suara Marvel agak meninggi saat mengatakan hal itu.

Aurora mendelikkan matanya dengan tajam lalu membekap mulut Marvel dengan satu tangannya dengan perasaan kesal. "IH MARVEL!"

The in Between

lucu amaay nih yang baru baikan 🫣
kira-kira menurut kalian Marvel berubah atau masih sama seperti dulu, komen di bawah 👇🏻👇🏻

next update maunya kapan nih??? jangan lupa vote yaa🫵🏻💋

The in Between Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang