Way #26 | Miss Something or Someone?

18 1 0
                                    

Sebelum baca, alangkah lebih afdal kalo kalian klik dulu ☆ yang ada di bagian pojok kiri bawah supaya berubah jadi ★Biar enggak kosong kayak hati(mu), hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca, alangkah lebih afdal kalo kalian klik dulu ☆ yang ada di bagian pojok kiri bawah supaya berubah jadi ★
Biar enggak kosong kayak hati(mu), hehe

Terima kasih😊


💘


NARA hari ini sudah kembali bekerja seperti biasa setelah masalah intra keluarganya selesai. Mulai dari fakta silsilah keluarga, lalu masalah Febian yang sempat dilarikan ke rumah sakit. Kondisi kesehatan pria itu sudah mulai membaik. Dua hari lalu, Febian akhirnya dinyatakan boleh pulang ke rumah, tetapi belum diizinkan beraktivitas yang berat-berat terlebih dahulu. Nara dan anggota keluarga yang lain pun menjaga ekstra kondisi Febian agar tidak menurun lagi. Mereka juga berusaha agar tidak muncul masalah lagi dalam keluarga.

Mungkinkah dia jatuh hati
Seperti apa yang kurasa
Mungkinkah dia jatuh cinta
Seperti apa yang ku damba

Dahi Nara mengernyit samar. Nara diam beberapa saat, menerka dari mana suara lagu itu berasal. Matanya perlahan melirik ke kanan. "La, kamu muter lagu?" tanyanya pada Lata yang sedang asyik berurusan dengan tumpukan berkas di hadapan. Nara berdecak pelan karena merasa diabaikan. "Lata!"

Lata akhirnya menoleh dengan kedua alis terangkat tinggi. "Kenapa, Ra?" tanyanya polos.

Nara mendengkus pelan. "Kamu muter lagu?" Ia bertanya lagi, kali ini sambil menunjuk ponsel Lata dengan gerakan dagu.

Lata melirik ke arah yang ditunjuk Nara. "Oh, enggak. Aku lagi muter siaran radio, kok, biar enggak boring. Kenapa?"

"Matiin, dong."

Kedua alis tebal Lata bertaut heran mendengar perintah Nara yang tak beralasan jelas. Lata kemudian membalas dengan sewot, "Ih, ini handphone aku, kenapa jadi kamu yang ngatur-ngatur?"

"Matiin, ah, La. Atau, ganti channel siaran lain, kek. Aku lagi males dengerin lagu ini."

"Enggak! Emang kenapa, sih? Bukannya kamu suka banget, ya, sama lagu ini? Dulu, aku minta kamu buat matiin, tapi kamu enggak mau. Sekarang, aku enggak mau, kamu malah maksa. Aneh banget."

Nara terdiam mendengar perkataan Lata. Memang, lagu yang sekarang terputar dari siaran radio saat ini sempat menjadi favoritnya. Namun, itu dulu. Sekarang sudah beda rasa.

Lata mengembuskan napas pelan. "Kamu masih belum baikan sama Sakra, ya?" terkanya.

Nara melirik Lata dengan raut datar. Perempuan itu lantas menghadap depan dan berdecak pelan. Kedua tangannya terlipat di depan dada seraya berkata, "Kenapa jadi bahas dia, sih? Enggak ada hubungannya kali."

"Masa?"

"Udah, deh, La. Jangan dibahas lagi," tegas Nara nyaris membentak.

Lata hanya mencebikkan bibir dan kembali sibuk dengan pekerjaannya. Masa bodoh dengan urusan percintaan Nara dan Sakra yang belum menemukan titik terang hanya karena masalah spam chat.

Way of Love | @penaka_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang