Hallo><
Jangan lupa vote!
••••••
"Siapa yang kau maksud mesum?!"
Monica mendengus pelan, mencoba menormalkan detak jantungnya. Ia mendekati Aidyn yang masih berdiri di dekat pintu, Aidyn mengangkat sebelah alisnya dengan bibir yang menyunggingkan senyuman meremehkan.
"Kau, siapa lagi."
"Aku, tidak mesum!"
"Lalu apa maksud perkataanmu tadi, kau ingin aku--"
Cup!
"--mencium langsung bibirmu, bukan?"
Aidyn bersorak dalam hati, jangan salahkan dirinya. Ia memang munafik, berkata tidak minat untuk menyentuh gadis itu, namun hatinya ingin sekali menyentuhnya.
"Lihat bahkan kau diam, diam artinya iya. Bukankah begitu?"
Brak!
Monica menutup pintu sangat keras dan langsung menguncinya. Ia memegang bibirnya, "what?! First kissku.. ARDOLPH! KAU PRIA YANG TIDAK SOPAN! AKU MASIH GADIS KAU TAHU ITU!"
Aidyn yang masih berada di depan pintu kamarnya tersenyum kecil, "Baguslah, lain kali aku akan membuatmu menjadi seorang wanita." Aidyn meninggalkan tempatnya sambil masih tersenyum
Monica membelalakkan matanya, ia langsung pergi ke kamar mandi, mencuci wajahnya dan bernapas normal.
"Ardolph sialan, hiks.. bibirku tidak suci lagi,"
Daripada memikirkan yang sudah terjadi, Monica kembali ke kamarnya. Ia merebahkan kembali tubuhnya, memandang lurus ke atap.
"Siapa ya.. kira-kira yang membunuh orang tua Ardolph dan orang yang hampir membunuhku? Kenapa di dua kehidupanku ini, hidupku miris sekali. Tak bisakah merasakan kebahagiaan?"
Kimi tubuhnya bergerak menyamping, memluk guling. "Aku.. merindukan gege juga. Gimana kabarnya sekarang? Apa masih sendiri? Hoam.. lalu Muhou? Apa hidupnya sudah mendapatkan ketenangan permanen apa belum?"
Monica mengucek-ucek matanya, merasa mengantuk tapi bibirnya masih terus bergumam. Semenit kemudian, dia sudah tertidur lelap.
Cklek
Pintu kamarnya terbuka, sesosok pria tinggi dengan rahang tegas dan mata tajamnya itu menyorot tubuh Monica yang sedang terlelap.
Ia mengambil langkah, berdiri di hadapannya lalu berjongkok. Memandang wajah Monica yang sangat damai, pipinya yang mulus itu ditambah bibir merah sedikit tebal, lalu bulu mata yang panjang dan lentik.
"Dia.. cantik juga. Hmm, bukan! Tapi sangat cantik," ujar Aidyn dalam hati. Ya, pria itu masuk diam-diam ke kamar Monica. Dirinya tidak bisa tidur, karena merasa ada yang kosong.
"Apa benar, aku.. mulai mencintainya?" Tangannya terulur mengusap surai indah Monica, mengusap lembut pipinya dan bergerak halus menyentuh bibir Monica.
"Eungh.." Monica membalikkan badannya karena merasa terusik tanpa berniat membuka mata, Aidyn memandangnya dalam diam. Kini pikiran dari sisi iblis dan sisi malaikatnya mulai beradu, memenuhi isi pikiran Aidyn.
"Tapi, kau tidak mungkin mencintai anak seorang pembunuh!" Bisik sisi iblisnya
"Yang membunuh orang tuamu itu orang tuanya, bukan dirinya. Kenapa tidak? Bukankah, kau memang mencintainya sejak dulu?" Sisi malaikatnya terus membisikkan, mendorong Aidyn untuk menyetujui argumennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xiu Juan Transmigrations
FantasíaJudul awal : Different soul Genre : fantasy-Transmigrations ini cerita first aku genre transmigrasi >< semoga suka♡ ------- Di hina, Di khianati, dan terakhir di racuni. itulah nasib malang seorang gadis yang bernama Xiu Juan, yang di juluki putri t...