"Apa lututmu masih sakit?"
Monica menggelengkan kepalanya pelan, matanya menatap sendu ke arah Weiheng. Tangannya bergerak mengusap pipi Weiheng yang sedikit berdebu, namun tak menutupi ketampanan seorang kaisar.
"Aku merasa ini mimpi, karena bisa melihatmu.. kak"
Weiheng tersenyum manis, ia kembali mendekap Monica. "Aku lebih lebih merasa ini mimpi, halusinasi mungkin? Kau menjadi lebih cantik adikku.. bahkan aku tidak mengenalmu, karena sikapmu tadi.. hm, kasar?"
Monica meringis pelan, "i--itu karena.. lingkungan disini kak."
Weiheng terdiam sambil menatap wajah Monica lekat, "jika wajahmu dulu tak terkena sihir, mungkin tak jauh beda dengan wajah yang ini. Sangat cantik.."
Monica tersenyum kecil. "Tapi aku bersyukur kak, setidaknya masih ada orang yang memujiku cantik.. dan itu kau, meskipun wajahku dulu buruk rupa sekali."
"Jangan bicara seperti itu, sekarang atau dulu kau tetap adikku yang paling cantik." Monica tersenyum lebar dengan tangan Weiheng yang mengusap rambutnya lembut
"Tapi.. ada yang ingin kakak tanyakan," ucapnya pelan membuat Monica menatapnya penasaran.
"Dunia apa ini? Dan mengapa bisa kau dan aku berada disini?"
Monica menghela pelan, "aku menyebutnya masa depan. Dimana banyak sekali hal-hal aneh, yang tidak pernah aku temui dari zaman kerajaan."
Weiheng masih diam terpaku, otaknya sedikit sulit memasukkan informasi tersebut.
"Apa ini yang disebut dengan kehidupan kedua?"
Monica beranjak berdiri, dia menatap sekelilingnya yang entah dimana. "Mungkin, karena.. seingatku terakhir kali aku meninggal karena keracunan namun saat aku terbangun, aku sudah berada di zaman ini.. dan berada dalam tubuh orang lain"
"Mengapa bisa begitu? Apa.. kau bereinkarnasi?"
"Tidak, bukan.. reinkarnasiku sudah meninggal dan aku hidup kembali di tubuhnya."
Weiheng memijit kepalanya pening, sudah terhitung seminggu dirinya berada di zaman ini. Namun, tak ada seorang pun yang bertemu dengannya. Untungnya, orang pertama yang ia temui adalah adiknya sendiri.
"Lalu kenapa kakak bisa sampai di zaman ini?" Monica menatap heran kakaknya, pasalnya Weiheng tidak hidup dengan tubuh orang lain. Melainkan dengan tubuhnya sendiri, lengkap dengan pakaian perangnya.
"Huft. Seingatku.. terakhir kali aku hampir mati di medan perang, namun tiba-tiba datang dirimu terrsenyum ke arahku dan berkata kita secepatnya akan bertemu kembali. Setelah itu, tubuhku dilingkupi cahaya putih dan berakhirlah di hutan tak dikenal ini."
Monica kembali terdiam, mungkin orang yang dimaksud kakaknya adalah Monica yang asli. Dia yang sudah membantu Weiheng untuk mendapatkan kehidupan keduanya, Monica tersenyum haru. Dalam hatinya gadis itu mengucapkan syukur dan terima kasih pada Monica yang asli, berkat dirinya ia bisa bertemu kembali dengan orang tersayangnya.
"Mei-mei?" panggilnya sambil menepuk pelan pundak Monica. "Hah? Iya?"
"Kau melamun.. yasudah, jangan terlalu difikirkan. Hari sudah mulai malam, kita beristirahat dulu, ayok!"
Weiheng menarik tangan Monica lembut, gadis itu mengerutkan dahinya karena bingung kemana mereka akan pergi.
"Ini semakin masuk ke dalam hutan saja.."
Tak lama, matanya menangkap sebuah gubuk kecil dan beberapa kayu bakar disana. "Apa selama ini kakak tinggal disini?" Weiheng mengangguk, ia mengumpulkan kayu-kayu itu dan membuat api.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xiu Juan Transmigrations
FantasíaJudul awal : Different soul Genre : fantasy-Transmigrations ini cerita first aku genre transmigrasi >< semoga suka♡ ------- Di hina, Di khianati, dan terakhir di racuni. itulah nasib malang seorang gadis yang bernama Xiu Juan, yang di juluki putri t...