10 hari menjelang pertandingan Lee Mark dan kawan-kawan dituntut berlatih lebih keras dari hari-hari sebelumnya. Kegiatan rutin tersebut tentunya menguras begitu banyak tenaga hingga membuat mereka lelah luar biasa, para pesepakbola itu sampai terkapar di pinggir lapangan setelah menghabiskan 3 jam mengikuti serangkaian latihan. Cuaca kota Jakarta juga cukup mempengaruhi jalannya latihan. Mereka dibuat kewalahan menggocek si kulit bundar di bawah terik matahari yang heboh menantang di atas sana.
"Aku sangat ingin berendam." Pria paling jangkung- Jung Sungchan, tiba-tiba berceletuk di tengah-tengah keterdiaman rekan-rekannya.
"Kita tidak sedang berlibur, Nak. Tidak ada jacuzzi di tempat ini."
Kelakar si pria kelinci, Na Jaemin. Kata-kata yang ia lontarkan disambut gelak tawa rekan-rekan lainnya. Sesuai peraturan, selama turnamen berlangsung mereka diwajibkan untuk tinggal di gedung asrama yang memiliki kapasitas ribuan orang, lantas berharap memiliki jacuzzi di tempat seperti ini bukankah sedikit keterlaluan?
"Aku tahu, tapi aku tetap ingin berendam."
"Hyung bisa berendam di sungai depan asrama." Park Jisung sang maknae ikut menimpali celetukan Jung Sungchan. Sepertinya ia sudah kehilangan akal. Berendam di sungai depan asrama katanya? Yang benar saja!
"Aku akan berendam di sana kalau kau juga melakukannya."
"Tapi aku sedang tidak ingin berendam."
"Bagus! Kalau begitu tutup saja mulut busukmu itu."
Park Jisung refleks mengulum bibirnya. Terkadang para hyung memang sangat kejam padanya. Tapi, hei! Park Jisung juga sering bersikap menyebalkan. Sosok paling muda dalam tim itu acapkali memancing emosi Hyung-Hyungnya dengan berbagai macam kalimat sarkas. Benar-benar tidak sadar diri.
"Aku akan kembali sekarang."
Lee Mark tiba-tiba angkat suara setelah hanya diam menyimak perdebatan adik-adiknya. Perkataannya praktis menghentikan kekehan semua orang. Pria itu sudah berdiri dan bergerak memungut barang-barang yang berceceran di pinggir lapangan. Kemudian tanpa repot menunggu respon dari yang lain ia pun bergegas meninggalkan lokasi latihan. Lee Mark sudah sangat gerah. Ia butuh air dingin untuk mengguyur tubuhnya sekarang juga.
"Kapten! Jangan lupa minum vitaminmu!"
Teriakan heboh Park Jisung menembus udara sekitar lalu sampai ke telinga sang kapten. Lee Mark mengacungkan jari jempol sebagai tanda bahwa ia mendengar dengan baik ucapan Park Jisung. Walaupun sering menyebalkan Park Jisung tetaplah adik yang begitu perhatian pada Hyung-Hyungnya, pantas saja bila beberapa dari mereka sering memanjakan pria Park itu, terlebih oknum bernama Na Jaemin.
***
Wanita cantik itu memaku dirinya di salah satu koridor asrama. Di waktu-waktu istirahat seperti sekarang gedung asrama memang lebih ramai sebab para atlet seakan berlomba-lomba kembali ke unit masing-masing. Biasanya mereka kembali ke asrama untuk membersihkan diri setelah menyelesaikan latihan pagi. Atlet-atlet yang berlalu-lalang di sekitar koridor memandang heran Kim Haera- wanita aneh yang sedang menempeli dinding. Entah apa yang sedang terjadi pada wanita itu, lagaknya benar-benar membuat malu siapapun yang melihatnya. Apa mungkin ia sedang cosplay menjadi seekor cicak?
"Kau baik-baik saja?"
Suara bariton seorang pria berhasil menyadarkan Kim Haera dari lamunannya. Adalah Lee Mark, sosok yang sempat beradu mulut dengannya tempo hari. Pria camar itu mengernyit bingung memandang kelakuan aneh saudara setanah-airnya. Sebenarnya ia ingin abai, hanya saja Kim Haera terang-terangan mengenakan seragam berlambang bendera Korea Selatan yang bisa dilihat oleh siapa saja. Bisa-bisa Negara tercintanya dihujat karena mengirim atlet gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Archilles' Heel (END)
FanfictionMarkhyuck fanfiction; Perjalanan cinta Lee Mark dan Kim Haera- atlet kebanggaan Korea Selatan yang diam-diam menjalin hubungan. CW! • 18+ • Love story • Bahasa baku • Genderswitch