Dering ponsel milik Kim Haera menyadarkan Shin Minkyung dari lamunannya. Wanita tambun itu sedang berbaring nyaman di atas tempat tidurnya. Ia beringsut mencari tahu pelaku yang sudah menghubungi temannya saat tengah malam seperti ini. Namun kemudian ia dibuat heran kala mendapati kontak 'alien bodoh' tertera di sana. Kim Haera sedang berada di kamar mandi dan Shin Minkyung tidak berani mengganggu wanita itu. Ia tidak mau dimaki seperti biasanya.
"Haruskah?" Gumamnya.
Terbersit rasa penasaran pada sosok alien bodoh yang di maksud Kim Haera. Ayolah, Shin Minkyung bukan Kim Haera yang tidak peduli pada sekitarnya. Ia meraih ponsel Kim Haera, hanya saja masih ragu untuk merealisasikan niatnya. Kim Haera pasti akan mengamuk kalau ia menjawab panggilan itu, benar? Tapi ia sangat penasaran! Karena terlalu lama berpikir, dering panggilan pun berhenti. Shin Minkyung menghela napas kecewa. Namun beberapa detik kemudian si alien bodoh kembali menghubungi. Well, sepertinya ia memang harus mengambil alih ponsel Kim Haera. Bagaimana kalau sesuatu yang darurat sedang terjadi?
"Yeoboseyo??" Shin Minkyung lebih dulu menyapa setelah menggulir layar ponsel Kim Haera.
"Haera-ah..." Sahut seseorang di seberang sana.
Shin Minkyung mengernyitkan keningnya. Seorang pria?
"Aku bukan Kim Haera, aku-"
"Siapa kau? Kenapa bukan Kim Haera yang menjawab panggilanku? Di mana dia?" Tangkas si alien bodoh.
"Kim Haera sedang-"
"Aishh! Dasar tidak sopan!"
Sial. Ia ketahuan! Kim Haera tiba-tiba muncul dan merebut kasar ponselnya dari tangan Shin Minkyung. Wanita kejam itu memelototi sang roommate sedemikian nyalangnya. Shin Minkyung tampak susah payah menelan liurnya. Wajahnya kontan memucat kala beradu tatap dengan Kim Haera.
"Lain kali urusi masalahmu sendiri."
Kim Haera berucap ketus kemudian berlalu dari hadapan Shin Minkyung. Wanita itu berjalan melewati pintu unit, menjauhi Shin Minkyung agar temannya itu tidak bisa menguping. Ia hanya tidak ingin percakapannya dengan sang kekasih didengar oleh orang lain. Ya, alien bodoh adalah julukan yang ia berikan pada Lee Mark. Kim Haera dibuat bertanya-tanya, tumben sekali Lee Mark menghubunginya? Sejauh ini mereka hanya bertukar kabar lewat sosial media.
"Oppa, ini aku." Kim Haera mulai bersuara.
"Bisa kita bertemu sebentar?"
"Tidak bisa. Sebentar lagi aku akan istirahat, aku memiliki jadwal pertandingan pagi."
"Ayolah sayang... belum sampai tengah malam. Terlalu awal untuk pergi istirahat. Sebentar saja, hm? Aku mohon... kau tidak merindukanku?"
Astaga, Lee Mark benar-benar tidak pernah kehabisan cara untuk membujuk Kim Haera. Wanita itu menggigit bibirnya menahan perasaan gemas. Sialan. Akhir-akhir ini pria camar itu sangat sering merayu Kim Haera dengan menggunakan jurus aegyo. Lee Mark memang memiliki sisi imut yang mampu meluluhkan hati siapa saja. Namun sayangnya ia hanya menunjukkannya pada Kim Haera.
"Apa kau memaksaku?" Kim Haera menggerutu. Sepertinya ia sedang jual mahal.
Lagi pula ia masih kesal pada Lee Mark, karena pria itu sudah mengabaikan pesannya sejak kemarin. Kekasih macam apa yang menghubungi pasangannya hanya saat dibutuhkan? Benar-benar kurang ajar. Biar pun Kim Haera sudah berhasil ditiduri oleh Lee Mark. Namun wanita itu masih memiliki harga diri setinggi langit, okay?
"Haera-ah... aku mohon, kemarilah..." Rengek Lee Mark dibalik telepon.
"Aishh... Dasar merepotkan! Di mana Oppa sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Archilles' Heel (END)
FanfictionMarkhyuck fanfiction; Perjalanan cinta Lee Mark dan Kim Haera- atlet kebanggaan Korea Selatan yang diam-diam menjalin hubungan. CW! • 18+ • Love story • Bahasa baku • Genderswitch