MH 006

1.2K 157 10
                                    

"Haera-ah, ya Tuhan..."

Lee Mark tidak berhenti meracau di telinga Kim Haera. Ia tampak sangat kewalahan menikmati kegiatan intim mereka. Begitu pun Kim Haera, wanita itu sampai menitikkan airmata karena tidak sanggup lagi berkata-kata. Lee Mark terlampau bersemangat mengerjainya. Bercinta di atas closet toilet dengan posisi tubuh Kim Haera mengangkangi Lee Mark adalah sesuatu yang baru bagi keduanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa mereka sama-sama menyukai hal ini. Sial.

Setelah memikirkan berbagai tempat yang cocok untuk bersembunyi dari penjaga asrama, keduanya berakhir di toilet umum yang berada di lantai 1. Lagi pula, ketika tengah malam seperti ini, toilet umum memang jarang disentuh.

"K-kau sangat nikmat." Racau Lee Mark kembali.

Kim Haera dengan sengaja membuat gerakan memutar. Ia tidak ingin kalah dari Lee Mark. Ia tersenyum puas saat Lee Mark menjatuhkan kepalanya ke belakang. Sesekali ia mendesah sensual di telinga Lee Mark hingga menghasilkan geraman tertahan di mulut pria camar itu.

"S-siapa keparat itu?" Belum ada tanda-tanda keduanya akan berhenti.

"Maksud Oppa?" Balas Kim Haera di sela-sela desahannya.

"Ck. Keparat yang menidurimu pertama kali!"

Jadi Lee Mark bisa menyadari hal itu dengan mudah? Sial. Ia benar-benar seorang ahli rupanya. Kim Haera sedikit tertohok mendengar penuturan pria itu.

"A-ah, itu..."

"Katakan saja."

"M-mantan kekasihku- ah..." Desahannya kembali lolos saat Lee Mark menghentak kasar pinggulnya tanpa aba-aba.

"Kau sekarang milikku, aku tidak ingin berbagi."

Kalimat mutlak sang kapten diakhiri dengan lumatan panas di bibir sang wanita. Ia kembali melumat ganas bibir Kim Haera. Terlampau ganas sampai menghasilkan suara decakan yang terdengar ke seluruh sudut ruangan. Berdoa saja agar tidak ada yang masuk ke tempat ini dan memergoki aksi bejat mereka.

"Ah... Oppa..."

Lidah Lee Mark sudah berpindah ke dada Kim Haera. Menyapu puncaknya yang mekar dan memainkannya dengan gerakan yang paling sensual. Kim Haera semakin tidak berdaya dibuatnya, Lee Mark benar-benar liar dan tidak tertahankan. Kim Haera sampai kesulitan untuk sekedar menarik napas. Lee Mark tampak enggan menghentikan hisapan kuatnya. Rasanya puting Kim Haera akan copot sebentar lagi.

"Kau. Luar biasa Haera-ah..." Racau Lee Mark lalu menjatuhkan bibirnya di puncak dada Kim Haera. Lagi.

"Ini... gila..."

Tempo permainan keduanya semakin cepat. Tenaga Lee Mark benar-benar mencengangkan. Mungkin karena ia adalah atlet yang menumpukan kekuatan pada kedua kakinya. Pria camar itu sama sekali tidak terganggu dengan posisi mereka. Padahal siapa pun akan mudah lelah ketika bercinta dalam posisi seperti mereka.

"Oppa. A-aku akan keluar..."

"Ya sayang, tahan sebentar lagi." Balas Lee Mark seduktif.

Kim Haera benar-benar mengikuti perintah sang kapten. Ia melingkarkan lengannya di bahu berotot Lee Mark, kemudian menenggelamkan wajahnya di ceruk leher pria itu. Lee Mark semakin bergerak brutal, ia terlihat seperti monster ganas yang ingin menghancurkan closet malang yang mereka duduki. Closet malang yang menjadi korban perbuatan mesum sang bintang lapangan dan si wanita pemanah.

"Oppa, aku sudah tidak tahan..." Kim Haera mulai merengek putus asa.

"Sebentar lagi."

Archilles' Heel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang