✨ Pertanyaan Buat Pak Haris ✨
@kjiiiiiiii : Pih, gk malu gitu bercandaan yang agak ‘saru’ sama anak?
> Sebenarnya agak malu, tapi lucu lihat wajah Azam sama Izar merah hahaha
@bluespring17 : Sebenernya bingung mau nanya apa? Tapi cuma mau bilang, Selamat Hari Raya Idul Fitri Papih Haris. Sehat-sehat selalu dan semoga kita ketemu lagi di story berikutnya ^^
> Terimkasih. Aamiin, semoga kamu juga selalu sehat. Doakan saja Zam diberi kesempatan waktu yang banyak biar bisa bertemu lagi.
@610494f : Pak Haris ceritain dong kenapa akhirnya mutusin jadi kades?
> Sebenernya saya gak pernah punya niat buat jadi kades. Waktu itu saya udah nolak berkali-kali waktu para tetua desa dan teman-teman dari pimpinan ranting datang buat bujuk saya. Saya bukan orang pintar, pendidikan saya juga sebatas sarjana, pendidikan pula bukan yang menyangkut pemerintahan. Tapi orang-orang itu masih kekeuh mau saya buat naik nyalonin diri di pemilihan kepala desa. Di mata mereka, saya ini satu-satunya harapan mereka. Ormas saya ini kecil di desa, tiap kali ada orang dari ormas saya yang naik, pasti kalah karena suara dari ormas sebelah jauh lebih banyak. Kata salah satu tetua, kalau saya yang naik, biarpun saya dari ormas minoritas, orang-orang dari ormas mayoritas bakalan mau milih saya karena mereka sudah kenal siapa saya, dan karena dulunya juga saya berasal dari ormas mereka. Tapi jauh dari itu, mereka kenal saya dengan baik, mereka percaya bahwa saya bisa memimpin mereka.
Lalu dengan banyaknya bujukan dan pertimbangan akhirnya saya mau naik mencalonkan diri. Hyun jelas gak kasih restu awalnya, tapi setelah dia tahu bahwa saya mengemban amanat besar dari banyak orang, bahwa amanat saya yang saya pegang ini berat dan saya gak bisa mundur lagi, akhirnya Hyun dukung. Yang benar-benar membuat saya sedih dan ingin lari adalah anak saya, Dyo, dia menentang keras keputusan saya. Dia takut saya dipermainkan oleh orang-orang di pemerintahan, dia takut saya hanya dijadikan boneka, banyak yang dia takutkan hingga meminta saya untuk mundur. Tapi saya gak bisa mundur, saya mencoba terus meyakinkan Dyo, Hyun juga sudah berusaha keras untuk meyakinkan anak saya yang satu ini. Tapi sia-sia, gak ada yang berhasil. Dyo punya banyak tekanan, dari pihak orang tuanya dia diminta untuk mendukung, tapi dari pihak keluarga yang lain dia diminta untuk menentang.
Dyo pergi dari rumah tiga sampai empat hari, gak jauh, cuma ke rumah Bapak (Minho). Di sana dia cuma mau ngobrol sama Farid, karena cuma Farid yang benar-benar tahu gimana perasaannya dan gak nuntut dia apa-apa. Setelah itu Dyo pulang, gak ngomong apa-apa, gak bilang restu atau gak, dia gak mau ngungkit apapun tentang pemilihan itu. Yang saya tau dari Farid, Dyo bilang bahwa semua terserah saya, saya sudah terlanjur daftar, sebagai anak Dyo cuma bisa berdoa yang terbaik buat saya.
Dan begitulah seterusnya, saya lanjut naik mencalonkan diri dan Alhamdulillah terpilih.
Aduh, kepanjangan ini haha. Maaf ya. Kurang lebih seperti itu.
@Pepaya65 : Acaa… gemessssss…
> Ya anak saya semua memang gemes
@Pepaya65 : Pih… gimana dulu pas mantu?
> Gimana ya? Ya gitu. Banyak yang harus direlakan, untuk pertama kalinya saya harus melepas anak saya untuk dipinang orang lain. Berat, berat sekali, tapi mau bagaimana lagi, saya gak bisa menghalangi anak saya bersatu dengan jodohnya. Acara pernikahannya berjalan dengan lancar walaupun lamarannya benar-benar bikin saya pengen jewer kuping Izar sampai putus. Pernikahannya gak mewah, sederhana saja tapi punya kesan yang mendalam. Teman-teman Dyo sama Izar banyak yang datang. Yang buat saya gak bisa lupa itu waktu mantan pacarnya Dyo nyanyi sama Tirta, Mamad dan Kuncoro. Wajahnya kelihatan sedih sekali tapi tetep nyanyi dan nari-nari bareng yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMADHAN KELUARGA PAK CHANYEOL [Jilid 3] ✔
FanfictionIni adalah seri ke-tiga dari 'Ramadhan Keluarga Pak Chanyeol' Menceritakan tentang keseharian keluarga Haris Chanyeol selama bulan Ramadhan. Bertambahnya anggota keluarga membuat rumah sederhana itu kian ramai, apalagi ketika si sulung pulang dan me...