27. Teman dakjal berkunjung

476 17 0
                                    

Hai...
Update lagi nih 😆
Abisnya Author gak sabar banget nih.

selamat membaca-!!

Sudah jam berbuka puasa, Nathan menyiapkan popmie Naira dan popmienya.

Sedangkan Naira duduk sambil melihat suaminya itu yang sangat rajin.

allahuakbar

allahuakbar

Suara adzan pun terdengar, Naira hendak mengambil gelas berisi es, namun dicegat oleh Nathan.

"tangan kamu masih sakit, aku aja yang ambil, kamu diem aja" ucap Nathan yang posesif.

Naira menatap Nathan dengan dalam.

"Pake sedotan ya..." ucap Nathan.

"Gausah, ribet" jawab Naira.

"Gausah bantah" ucap Nathan.

Naira terdiam dibuatnya, namun ia tetap menurut apa kata Nathan.

Glek!!

Glek!!

Glek!!

Setelah Naira dan Nathan minum, Naira pun mengambil popmienya.

Nathan mencegat tangan Naira lagi.

"aku suapin aja" ucap Nathan.

"Gausah ih"

"udah, kamu diem aja, tangan kamu masih belum sembuh"

Naira menatap Nathan sinis, Nathan terlalu posesif bagi Naira.

Naira membuka sedikit kain kasa yang membalut tangannya.

"Eh! Mau ngapain" ucap Nathan.

"Mau liat udah sembuh atau belum"

"Jangan di apa-apain, diem aja"

'Marah marah mulu' batin Naira.

*****
Setelah Naira dan Nathan selesai sholat maghrib, Nathan mengerjakan tugasnya di laptopnya.

Naira duduk di sofa sambil menonton Upin&Ipin.

Saat Naira hendak mengambil soda, tangan Naira terbentur meja.

"Shh, aduh"

Nathan beralih menatap ke arah Naira.

"kenapa?" tanya Nathan.

"Tangan aku kepentok meja tadi" jawab Naira sambil menyengir.

Nathan pun menatap Naira dengan agak tajam. "Nggak hati-hati lagian"

"Yaaa maaff" ucap Naira.

Nathan kembali menatap kearah laptopnya, dan Naira kembali menonton tv.

'Tuh kan tuh kan, marah marah lagi, mana matanya kek silet' batin Naira.

Tok!! Tok!! Tok!!

Nathan berdiri, lalu membuka pintu.

Ya, itu adalah teman-temannya yang dakjal.

Ada Iqbal, Kevin, Kaizo, Billy, dan si paling laknat (Indro).

"Assalamualaikum, prend" ucap Indro.

"Waalaikumsalam" jawab Nathan dengan wajah yang datar.

"Masuk" ucap Nathan.

"perhatian banget sih" ucap Indro.

"Cepetan masuk, pake basa basi lo" jawab Nathan.

"iye iye"

Mereka berenam pun duduk.

"Lo belum ngerjain?" tanya Kaizo.

"belum, dikit lagi" jawab Nathan.

"mau gue bantu gak?" tawar Iqbal.

"lo udah?" tanya Nathan.

"udah lah, sini"

Nathan pun menyerahkan laptopnya pada Iqbal.

"kalian semua udah?" tanya Indro.

"udah" ucap Kaizo dengan singkat.

"udah dong" ucap Kevin.

"gue udah" ucap Billy.

"eh, Tan, istri lo mana?" tanya Indro.

"itu disofa depan tv, emang lo gak liat" ucap Nathan.

Indro pun menoleh ke arah sofa depan tv, ada Naira disana? Pasti ada.

"oh iya, gak keliatan weh, tapi kok dia gak nyadar ada kita?" ucap Indro.

"gue cek dulu, takutnya ketiduran" ucap Nathan.

Nathan berdiri, lalu berjalan ke arah sofa yang di tempati Naira.

Naira tertidur? Astagaa

Nathan tak tega melihat istrinya tertidur disofa.

Nathan pun menggendong Naira, lalu berjalan ke kamarnya.

Teman-temannya melihat Nathan yang menggendong Naira, auto pada senyum senyum sendiri + iri.

"hadeh, udah pake AC tapi kok masih panaas ya" ucap Indro.

Kevin menggebuk pundak Indro dengan keras sebanyak 3 kali.

"sabar ya pren, derita orang jomblo" ucap Kevin.

"Nyadar diri lo nyet"

"Si paling"

Hai semua...
Part kali ini seru gak?
Jangan lupa Vote kalau gitu.
See you babayy...

Istri mungilku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang