45.

817 17 1
                                    

Hai...
Pada nungguin yaaa
Hehe, yuk kita liat, apa Naira beneran hamil?
Kemungkinan besar sih.
Tapi emang beneran hamil sih.
Mwehehe

Selamat membaca-!!

Tangis Naira belum juga reda, Nathan dan Naira masih dalam posisi berpelukan di depan pintu kamar mandi.

Tak lama, Naira melepas pelukannya, terlihat wajahnya memerah dengan air mata yang membasahi wajahnya.

"Kamu jahat, nyebelin!" ucap Naira sambil meninju dada Nathan.

Nathan membiarkan Naira memukul dadanya, karna ia tau, pasti Naira tidak terima.

Nathan hendak memegang lengan Naira, namun di tepis oleh Naira.

"GAUSAH PEGANG PENGANG!" Naira malah memperkeras suaranya.

"Jangan nangis, kita coba cek dulu ke dokter, siapa tau testpack nya salah" ucap Nathan.

"NGGAK, GAMAU! Hiks..."

"Ayo lah, biar hasilnya jelas, siapa tau testpack nya rusak"

Padahal Nathan yakin kalau Naira hamil, karna waktu itu emang Nathan nya kelepasan.

"Kamu harusnya bersyukur kalau kita cepet punya anak, liat wanita berumah tangga di luar san--"

"TAPI KAMU GATAU APA YANG MASIH AKU IMPIIN DI MASA DEPAN! Aku masih mau sekolah, aku pengen jadi dokter"

"Aku ngerti, kamu belum siap, tapi ini sudah takdir dari Allah, Allah percaya sama kita makanya kita dikasih anak"

Naira mulai menghentikan tangisnya, dan ia mengelus dadanya sambil istighfar.

"Kita cek ya? Ya siapa tau juga kamu itu nggak hamil, mau ya?" ucap Nathan dengan lembut.


Naira masih diam dengan isakan nya.

"Kalau aku beneran hamil, aku nggak bakal berhenti tonjok kamu"

?????

Naira dan Nathan menunggu hasil tes dokter.

Kepala Naira di letakkan ke pundak Nathan, ngantuk juga habis nangis dan teriak tadi.

Dokter datang, dan segera duduk ke hadapan Naira dan Nathan.

"Gimana hasil cek nya dokter?" tanya Nathan.

"Menurut hasil yang saya amati, ternyata Naira dinyatakan hamil, usia kehamilan sudah memasuki 1 minggu, selamat yaa untuk kalian berdua" ucap Dokter.

Naira menunduk, lalu menutup wajahnya. Air matanya mengalir lagi.

"Bener dok?" tanya Nathan.

"Iya. Tapi untuk usia Naira saat ini, kemungkinan Naira akan lebih stress dan memicu keguguran, karna Naira ini kan masih sekolah pasti banyak kegiatan dan banyak gerak, apalagi Naira ini terlihat anak yang aktif" ucap Dokter.

"Terus apa yang harus saya lakuin?"

"Untuk Nathan, Nairanya harus dijaga, tidak boleh kecapean, dan jangan sampai Naira stress yaa"

"Iya dokter, terima kasih dokter"

"Iya, hati² ya, rajin di cek kandungannya ya"

"Iya dokter"

Nathan menuntun Naira untuk berjalan.

Saat keluar ruangan, banyak orang yang memperhatikan Naira dan Nathan.

"Anak remaja seperti mereka sedang apa kesini? Atau jangan² cewek itu hamil diluar nikah?" ucap salah satu ibu² disana. *sok tau kau buk

Nathan berhenti dan berjongkok di depan Naira.

"N-ngapain?" tanya Naira.

"Naik, kamu gaboleh sampai cape" ucap Nathan.

Naira menuruti apa yang di katakan oleh Nathan.

Nathan pun berjalan sambil menggendong belakang Naira.

"Kamu mau pulang?" tanya Nathan.

Naira pun mengangguk.

Nathan menurunkan Naira di depan mobil.

"Silahkan masuk tuan putrii" ucap Nathan.


Setelah setengah perjalanan menuju kerumah, Nathan dan Naira berbincang.

"Kamu bakalan bertanggungjawab kan?" tanya Naira.

"Pasti lah" jawab Nathan.


"Berarti ntar aku bebas tonjok kamu?"

Nathan meringis pelan setelah mendengar ucapan Naira.

"Iya iyaa, tonjokin deh aku sampe memar, emang aku yang kelepasan" ucap Nathan menyerahkan diri.

Naira mengangguk.

"Maafin aku ya sekali lagi, harusnya kamu lagi seneng-senengnya sekolah dan belajar, tapi malah jadi gini"


Hai...
Horey!! bakal ada Junior baru nihh
Komen dong, kira² babynya cewek apa cowok ya?
Komen yaaa
See you babayy...

Istri mungilku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang