61. Ziel punya adek?

832 15 1
                                    

Hai...
Hari ini, mood Author lagi bagus, jadinya up sekarang deh.
Selamat membaca yaa

Selamat membaca-!!

Pipi Naira memerah seketika, Naira menarik tangannya dari genggaman Nathan.

"Aku minta penjelasan, bukan gombal tau!" ucap Naira sambil menahan senyum.

"Itu tadi aku jelasin, bukan gombal" ucap Nathan dengan kekehannya.

"Yaudah" ucap Nathan.

"Yaudah apa?" tanya Naira.

"Gimana? Kita baikan? Kamu maafin aku kan?" tanya Nathan.

"Iya, aku maafin, kamu balik ke apartemen. Tapi kita pisah ranjang sementara" ucap Naira.

Nathan melotot karna kaget.

"Anjing!" Ucap Nathan keceplosan.

"M-maksud aku sayang, aku nggak mau pisah ranjang, sayang" ucap Nathan.

"Kamu balik ke apart tapi pisah ranjang, atau kamu nggak ke apart sama sekali" ucap Naira membiarkan Nathan memilih.

"Ya aku mau balik ke apart lah, aku mau ketemu Ziel" ucap Nathan.

"Yaudah, tapi kita pisah ranjang" ucap Naira.

"Tapi sementara doang kan? Soalnya aku kangen peluk kamu" ucap Nathan.

"Hm"

Nathan masih setia menatap wanita si depannya ini dengan senyuman.

"Mau peluuk" ucap Nathan.

"Peluk aja" ucap Naira.

Nathan memeluk Naira dengan erat, sambil mencium rambut Naira yang wangi.

"Maafin aku ya udah salah paham" ucap Naira.

"Iya sayang, maafin aku juga"

♡♡♡

Naira membuka pintu apartemen dan Naira langsung masuk ke dalam.

Nathan menghela nafas dan menutup pintu.

Naira mengecek Ziel di kamar bersama Amara.

"Nathan?" tanya Amara pada Naira.

"Udah baikan ma" ucap Naira.

"Dimana dia?" tanya Amara.

"Mungkin di ruang tamu" jawab Naira.

Naira mengambil botol susu dari bibir Ziel.

Naira mengambil tisu untuk mengelap air susu yang berada di bibir Ziel.

Tiba-tiba perut Naira terasa sangat mual, Naira segera berlari menuju kamar mandi.

Huekk! Huekk!!

Nathan datang ke kamar mandi untuk mengetahui ada apa dengan Naira.

"Kenapa kamu, sayang?" tanya Nathan.

"Perut aku mual" ucap Naira.

Nathan mengusap perut Naira dari belakang dengan lembut.

"Kepala aku pusiing" ucap Naira.

Istri mungilku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang