56. Daniel cengeng

544 14 0
                                    

Hai...
Maaf ya kelamaan update nya.
Tadinya pengen 3 hari yang lalu nulis cerita, eh tiba-tiba ada keperluan.
Maaf ya, yaudah lanjut yok!!

Selamat membaca-!!

Nathan dan Daniel telah sampai Apartemen.

"Ini mall?" tanya Daniel.

"Ini apartemen" jawab Nathan sambil menggandeng tangan Daniel.

"Oh Apatelmen"

Nathan menggunakan lift untuk naik ke lantai 2.

"Kayak lumah sakit ya bang" ucap Daniel.

"Iyain" jawab Nathan.

Nathan telah sampai ke depan pintu apartemennya.

Ning nunggg!!

Di dalam, Amara berlari ke arah pintu untuk membukakannya.

Ceklekk!

"Daniel?!" ucap Amara yang terkejut ada anak bungsunya di sana.

Sontak Amara memeluk anak bungsunya dengan rasa rindu.

"Mama kok dah lama nda pulang kelumah?" tanya Daniel.

"Maaf ya mama nemenin kak Naira soalnya, maaf ya sayang" ucap Amara.

"Mana kak Naila?" tanya Daniel sambil menatap setiap sudut apartemen.

"Ada di kamarnya, yuk masuk" ucap Amara sambil menutup pintu.

Nathan, Amara, dan Daniel akhirnya masuk ke dalam apartemen dan mereka masuk ke dalam kamar.

Di kamar, ada Naira yang sedang menggendong Ziel di kasur.

"Loh Daniel? Kamu disini?" tanya Naira dengan senyuman yang terbit dari bibirnya.

"Iya kak" ucap Daniel.

Daniel menghampiri Naira dan Ziel dengan rasa penasaran.

"Ini bayi bang Atan ya?" tanya Daniel.

"Iya, lucu kan?" ucap Naira.

"Lucu banget kayak Danil" jawab Daniel dengan percaya diri.

Naira hanya tertawa mendengar adik iparnya ini sudah pandai bercanda.

"KePDan ni bocah" sahut Nathan sambil mengacak rambut Daniel.

"Jangan acak lambut Danil!" ucap Daniel.

*****

"Daniel, kamu nggak akan bisa" ucap Amara.

"Danil mau gendong Ziel maa" rengek Daniel.

"Heh, kalau anak gue jatoh, lo yang tanggung jawab!" sahut Nathan.

"Mau gendong pokoknya!" bentak Daniel.

"Yaudah, sambil duduk ya, Zielnya di pangku Daniel" jawab Amara.

"Nggakkkkkkkk maau begituuu!!!!! Huuaaaaaaaaaa"

Nathan mengusap telinganya yang terasa panas mendengar suara teriakan adiknya.

Nathan menaruh ponselnya, "kalau gak bisa diem, gue gak jajanin!!!"

Seketika suara Nathan membuat Daniel terdiam.

"Mau jajan..." ucap Daniel dengan jurus puppy eyes nya.

"Gak ah"

"Huuaaaaaaaaaaaaaaa"

"Bercanda! Ayok!!" ucap Nathan.

Istri mungilku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang