Hai semua...
Author kembaliii 😄
Karna hari ini Author nggak sibuk, jadinya Author Update deh.
Jangan lupa Vote ya semua 😗selamat membaca-!!
Para cewek akhirnya sampai ke apartemen Naira dan Nathan.
Almira memencet tombol bel yang ada di sebelah pintu.
Naira membukakan pintunya, dengan raut wajah senang, mereka semua pun berpelukan.
"ih aku kangen sama kalian" ucap Naira.
"kita juga kangen sama lo" ucap Viony.
Pelukan mereka pun lepas, Naira mempersilahkan teman-temannya untuk masuk ke apartemennya.
Indro menatap ke arah Almira.
"beb, aku sama temen-temen aku mau nongki ya" ucap Indro.
"yaudah sono" ucap Almira dengan cuek.
Nathan dan teman-temannya berdiri.
Nathan menghampiri Naira, lalu mengelus rambut Naira.
"aku pergi dulu ya, sayang. Hati-hati kalau masak, kalau ada apa-apa kabarin aku ya" ucap Nathan sambil mencubit pipi cuby Naira.
"Kamu juga hati-hati, gak boleh ngerokok loh ya?" ucap Naira.
"iya sayang, nggak bakal kok"
Nathan menarik kepala Naira, dan langsung mencium dahinya.
Cup!!
"aku pergi dulu ya" ucap Nathan sambil melambaikan tangannya.
Para cowok pun keluar, Naira dan teman-temannya langsung berlari ke arah dapur.
Shaviella melihat tangan Naira yang di perban.
"tangan kamu kenapa Nay? Luka?" tanya Shaviella dengan khawatir.
"oh ini, tadi cuma kena air panas kok" jawab Naira.
"tapi tangan kamu masih bisa-"
"bisa kok, tenang aja, cuma luka kecil doang" ucap Naira.
Shaviella mengangguk paham.
"kita masak apa nih? Bingung deh gue" ucap Almira.
"buat seblak aja gue ada bahan-bahannya, gue bawa dari rumah" ucap Viony.
"ide bagus tuh Vi" jawab Naira.
"cuss buat" ucap Giselle.
*****
Seblak buatan mereka pun sudah siap santap. Bau pedas seblaknya tajam, dan terlihat enak.
Shaviella mengambilkan mereka seblak satu persatu dengan mangkuk kecil.
"makan!!" seru Almira.
Slurpp!!
Slurpp!!
Slurpp!!
Almira, Naira, dan semuanya sangat menikmati seblak itu.
"Kurang pedes nggak sih?" tanya Naira.
"iya, harusnya tadi di tambahin lagi cabenya, elu sih Viony pake ngalangin gue buat nambahin cabenya tadi" ucap Almira sambil menyenggol tangan Viony dengan sikunya.
"ya maap, gue kan gak tau ini bakal kurang pedes" ucap Viony.
"oh iya, Naira punya cabe bubuk di atas kulkas, Naira ambilin ya?" ucap Naira.
"oke, mau gue bantu?" tanya Almira.
"nggak usah" ucap Naira.
Naira mangambil satu bangku, dan menggeser bangku itu ke depan kulkas.
Saat Naira hendak mengambil botol cabe bubuk tersebut, kaki Naira agak mundur, namun sayang sekali, Naira jatuh tergeletak di lantai.
BRAK!!
※※※※※
Perasaan Nathan mulai tidak enak, dan tiba-tiba ia mengingat Naira.
Namun ia menyingkirkan pikiran negatif tersebut.
Ia berfikir kalau dengan teman temannya pasti Naira akan aman.
^^^^^
Para cewek-cewek pun panik melihat Naira pingsan dan melihat dagu dan dahi pada bagian kiri Naira memerah dan mulai membengkak.
Almira segera menelfon Nathan dan Shaviella menelfon Billy.
"halo, Assalamualaikum Tan" ucap Almira pada telfon genggam.
'Waalaikumsalam apa Al?' ucap Nathan.
"N-naira Than..."
'kenapa Naira? Bicara yang jelas'
"Naira jatoh Than, d-dia pingsan"
Deg...
Setelah mendengar perkataan Almira, Nathan pun langsung mematikan telfonnya dan ia berlari ke arah motornya."eh Than, lo mau kemana?!" teriak Indro.
Nathan langsung pergi meninggalkan teman-temannya.
Billy menepuk lutut Indro. "Naira pingsan, dia jatoh dari bangku" ucap Billy.
"astagfirullah, serius?! Yuk susulin" ucap Indro.
Mereka pun menyusuli Nathan dengan motor mereka.
Apakah Naira akan baik-baik saja?
Atau tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri mungilku (On Going)
Novela Juvenil"saat aku yang masih SMP menikah dengan cowo SMA". ----- Ini bukan cerita Dewasa ya kawan. Karna ini nggak ada unsur pornografi. Zunaira Leannie Apriliani adalah anak SMP kelas 2 yang menikah dengan Ricky Nathanio Pratama yang sudah SMA kelas 1. Na...