40.

425 12 1
                                    

Hai...
Jangan lupa Vote dan komen ya.
Bagi yang komen, nanti Insyaallah Naira jawab.

Selamat membaca-!!

Naira dan Nathan sudah berganti baju.

Mereka masih di pantai, karna Naira belum mau pulang.

"abis ini mau kemana? Hm?" tanya Nathan.

"aku mau ke taman disana" jawab Naira.

"dimana? Disana tadi?" tanya Nathan.

"iya, boleh gak?" tanya Naira.

"boleh dong"

"Oke, makasih Nathan ganteng"


Naira mencium pipi Nathan dengan cepat, lalu keluar dari tempat berganti baju.

Nathan sempat melamun sambil memegang pipinya yang telah Naira cium tadi.

♡♡♡♡♡

Naira langsung berlari keluar mobil karna sangat senang.

Nathan mengejar Naira yang sudah berdiri di depan tukang gulali.

"Nathan, mau gulali" pinta Naira dengan jurus puppy eyes nya.

"iya, ambil" ucap Nathan.


Setelah Naira membeli gulali, ia berlari ke kursi di pinggir jalan.

Nathan hanya ikuti apa yang Naira lakukan.

Naira memotret Nathan yang bermuka pasrah.

Naira memotret Nathan yang bermuka pasrah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hahahahahaha" tawa geli Naira.

Nathan menoleh ke arah Naira.

"kenapa?" tanya Nathan.

"nggak kok"

Naira membuka gulalinya, namun susah.

"Tolong bukain" ucap Naira.

"kayak anak kecil aja" ujar Nathan.

Nathan berhasil membuka gulali tersebut, ia memberikan gulalinya ke Naira, tapi langsung ia tarik kembali lalu memajukan pipinya.

"cium dulu" ucap Nathan.

"Apaansih, gamau"

"yaudah, gulalinya nggak aku kasih"

"Ah elah, aku pengen banget makan gulali Nathan! Siniin"

"Makanya cium dulu, cuma cium doang apa susahnya"

"tapi ini tempat umum"

"ck, mau gulali kamu nggak"

"mau"

Naira pun mencium pipi Nathan, Nathan memberikan gulali itu pada Naira.

Nathan tersenyum sambil mengacak rambut Naira.

"Gemesin banget sih, kayak anak kecil, pipinya mau aku hap jadinya" ucap Nathan.

Nathan menarik pipi Naira, lalu ia membuka mulutnya.

"Nathan! Pipi aku bukan makanan" ucap Naira.

"Bagi dikit pipinya"

"Bayar"

"Berapa harganya?"

"Seharga mobil tesla"

"Aku bisa beliin kamu 10 mobil tesla"

Naira menatap Nathan dengan sinis.

"Iya deh sultan, gausah aneh aneh deh mau makan pipi aku segala"

"Lagian punya pipi gembul"

"Udah ah, abis ini aku mau beli eskrim" ucap Naira.

"iya, mumpung lagi disini, puas-puasin aja" ucap Nathan.

Naira mengangguk antusias.

"Nathan, kalo misal nanti kalo aku udah tua terus aku nya jadi jelek, kamu masih sayang nggak?" tanya Naira.

"Kenapa tanya begitu, hm?" tanya Nathan.

Memang Naira bertanya tiba-tiba, makanya itu Nathan sedikit kaget.

"Ya gapapa, aku cuma tanya aja" jawab Naira sambil melahap gulali nya.

Nathan tertawa singkat, "aku bakal sayang kamu apa adanya, mau kamu jelek aku juga tetep sayang"

"Masa? Sekarang aku jelek nggak?"

"Jelek"

Naira melotot mendengar jawaban Nathan.

"Bercanda sayang, kamu cantik kok, banget malahan"

"Diem!"

Hai...
Maaf ya Author udah lama nggak update.
Hehe, maaf ya.
See you babayy...

Istri mungilku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang