53. Demi baby Ziel

803 23 2
                                    

Haloo!!
Maaf ya udah buat kalian nunggu lama.
Tapi semoga sukaaa

Selamat membaca-!!

Malam ini, Naira sedang saangat senang.
Karna lusa ia akan pulang, berkat Nathan memaksa dokter.

Dan malam ini, yang tidak tidur adalah... Nathan.

Nathan meminta Naira untuk membiarkannya menjaga anaknya.

"Kamu beneran mau jaga?" tanya Naira.

"Iya my bini ku yang bawel" jawab Nathan.

Lagi-lagi Naira jijik dengan perkataan Nathan yang menurutnya itu seperti bukan Nathan.

"Udah, kamu tidur aja, biar PAPA yang jaga" ucap Nathan sambil menekan kata 'papa'

"Tapi kalau nanti Ziel haus, masa nyusu nya di kamu" ucap Naira.

Naira yang membayangkan itu pun hanya tertawa geli.

"Terus kalau dia poop, emang kamu bisa lap taiknya, hahahaha" ucap Naira sambil tertawa.

"Em... Yaudah kita jaga berdua" ucap Nathan.

"Ogah, aku ngantuk, tadi kan kamu sendiri yang mau jaga" ucap Naira

Nathan memasang raut wajah cemberut, "Aah, masa iya nanti Ziel nyusu di aku, kan susunya di kamu" ucap Nathan.

Oh ya, btw Ziel susunya asi ya guys.

"Ahahahhahahahhaha" Naira hanya bisa tertawa.

"Iya iya, aku ikut jagaa" ucap Naira.

"Gitu dong"

Naira memutuskan untuk menonton drakor sembari menjaga Ziel.

"Kamu nonton apa?" tanya Nathan.

"Nontonin ayang aku" jawab Naira yang membuat Nathan tercengang.

"Heh! Ayang kamu itu aku!!" ucap Nathan.

Lagi-lagi Naira tertawa di buatnya.

"Hahahaa, bercanda sayang" ucap Naira sambil mengelus pipi Nathan yang lembut seperti pantat Ziel, bercanda, hehee.

Saat menonton drakor, ada sebuah adegan ciuman yang membuat Naira ingin seperti itu. *eitss... Nggak parah loh yak

"Mau cium..." ucap Naira pada Nathan sambil menyodorkan bibirnya.

"Hah?" tanya Nathan sambil melihat bibir pink alami milik Naira mendekati bibirnya.

"Cium! Kalau nggak, aku macem-macem sama kamu" ucap Naira.

Kalau Nathan tidak mencium Naira, Nathan berfikir kalau ini rumah sakit, tidak boleh macam-macam di rumah sakit, bukan?

PERHATIAN! PADA BAGIAN INI, ADA ADEGAN YANG MAMPU MEMBUAT PARA JOMBLO KEPANASAN!!
DIHARAPKAN PARA JOMBLO TUTUP MATA!!

Nathan mendekatkan bibirnya ke bibir Naira.

Saat bibir mereka menyatu, Naira menahan kepala Nathan agar tidak melepaskan ciumannya.

Nathan mulai sesak nafas, karna Naira masih belum melepas kepalanya.

Ciuman mereka semakin dalam dan Naira belum mau melepaskan kepala Nathan.
Sampai akhirnya...

Oeekk... Oeekk... Oeekk...

Naira melepas kepala Nathan, dan mengambil tisu untuk mengelap bibirnya.

Nathan bernafas lega.

'Huft... Makasih ya anak papa atas kerja samanya, lop yu deh buat Ziel. Dan untung aja mama kamu lepasin kepala papa, papa janji deh ntar papa beliin baju yang banyak' batin Nathan.

Naira menggendong Ziel, dan menyusui Ziel.

^°^°^°^

Pada jam 8 pagi, Nathan memberikan bubur untuk sarapan Naira hari ini.

Nathan menyuapi Naira.

Dan kebetulan ada Sasha dan Rani di sana yang menjaga dan menggendong Ziel.

Mereka berdua sempat berebut perihal menggendong Ziel.

"Iih, Ziel sama onty Rani aja ya? Mau ya..." ucap Rani.

"Ih, aku baru gendong Ziel, belum ada 5 menit!" ucap Sasha.

"Ah, gak asik lo mah! Yang lahirin Ziel kan adik aku!!" ucap Rani.

"Naira buat buat sama siapa? Nathan kan, yaudah gue dulu" tanya Sasha meledek Rani.

"Gak ada peraturan begitu! Sini gak!!" gerutu Rani yang seperti anak perempuan sedang rebutan boneka dengan temannya.

Nathan dan Naira tertawa geli melihat kelakuan kedua onty Ziel.

"Nih dah, gue ngalah sama yang lebih tua" ucap Sasha.

"Maksud lo?!" tanya Rani.

"Gak maksud apa-apa, cepetan! Mau gendong Ziel gak?!" ucap Sasha.

"Ya mau lah" jawab Rani.

Rani mengambil Ziel ke dalam gendongannya.

Belum 5 menit menggendong, Ziel pun rewel di gendong oleh Rani.

"Yaah, kenapa Ziel? Ututuu" ucap Rani.

"Ahahahaa, Ziel gak mau kali sama lo" ledek Sasha.

"Naira, gue takut anak lo kenapa-napa" ucap Rani.

"Sawan kali sama lu" ledek Sasha lagi.

"Bacot lo, diem!"

Naira mengambil Ziel ke dalam gendongannya.

"Noh kan, kalau sama Naira, Ziel diem" gerutu Rani.

"Iyalah, Naira kan sumber susunya" sahut Nathan.

"Gak nyambung!" ucap Sasha.

Hai...
Makasi udah mau baca.
Sampai ketemu di part selanjutnya.
See you babayy...

Istri mungilku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang