25. TAKDIR?

2.9K 174 5
                                        

HEYYO GENGS
APAKABSS??

MAAPIN EUY UP NYA LAMA 😔.

JANGAN LUPA VOTE+COMENT.

- HAPPY READING -

...

" Teror lagi. "

Tangan Shaka mengepal dan wajahnya seketika memerah.

" Ini udah ketiga kalinya dan ga akan ada pengampunan siapapun pelakunya nanti. "

" Kak, tahan emosi kamu. " Sahut Alle dengan mata terpejam mehanan pening pada kepalanya.

" Tapi ini udah sampai bikin kamu terluka sayang, kamu tau ga itu?! "

•••

" Sayangg, aku berangkat ke kantor ya? Kamu dirumah sama Rey, oke? "

Alle tersenyum tipis sembari mengangguk, " Iyaa, udah sana berangkat. "

Shaka menghela napas berat, " Sebenernya aku lagi males banget hari ini buat ke kantor, pengen sama kamu terus bawaannya tau ga. Andai aja ga ada meeting. "

" Oh kamu males cari uang buat aku, iya? " Shaka mendadak gelagapan.

" Eh eh engga gitu sayang, iya deh aku ga males lagi. Aku berangkat ya? " Alle mengangguk lalu meraih tangan Shaka untuk diciumnya lalu dilanjut Shaka yang mencium kening nya sekilas.

" Assalamu'alaikum sayangg. "

" Waalaikumussalam. "

Selang beberapa detik setelah mobil Shaka benar-benar sudah keluar dari halaman rumah, Alle membalikkan badan untuk masuk kedalam rumah namun dengan tiba-tiba dua orang datang dan menarik-narik tangan Alle, Alle yang panik berusaha melepas cekalan dari dua orang tersebut, namun nihil tenaga mereka berdua terlalu kuat untuk di lawan.

" Siapa kalian?! Lepaskan saya! "

" Diam! "

Sampai pada akhirnya Alle terjatuh dan darah terlihat merembes pada daster panjang yang digunakan Alle pagi itu.

Bruk!

" Arghh! " Pekik Alle.

" D-darah? " Ujar salah seorang dari dua orang tadi.

Alle merintih kesakitan sembari memegangi perutnya, " Reyy, tolong sakitt arghh. "

" Kita pergi dari sini, ayo cepat! " Kedua orang tadi berhasil kabur meninggalkan Alle yang masih merintih kesakitan.

" KAKK LIAT DEH, LEHER REY UDAH GA GESER LAGI! " Ujar Rey menyengir dengan santai sembari memegang cermin.

" R—reyy. " Panggil Alle pelan.

Rey menoleh dan membelalakkan matanya melihat kondisi kakaknya saat ini, " KAK?! ASTAGFIRULLAH KENAPA? "

" Kita kerumah sakit sekarang! "

•••

" Maaf bu, kami harus menyampaikan kabar kurang baik. " Ujar seorang dokter yang bername-tag Lena.

Alle meremas ujung baju nya sendiri sembari menunggu lanjutan ucapan dari sang Dokter.

" Apa Len? " Tanya Sekar yang berada di samping Alle.

Dokter Lena menghela napas pelan, " Janin yang ada di perut ibu Alle tidak bisa diselamatkan karna benturan saat ibu jatuh tadi yang cukup keras. "

" J-janin? " Alle menatap tak percaya pada Dokter Lena.

" Memang ibu belum mengetahui kalau ibu sedang mengandung? Dan bahkan kandungan itu sudah berusia 3 Minggu. " Ujar Dokter Lena dan Alle menggeleng.

Dokter Lena menatap Alle sendu, " Ibu yang sabar yang kuat yang tabah ya, insyaallah semoga secepatnya akan diberikan ganti. "

ABOUT ALLE'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang