27

574 63 61
                                    

Hari kelima lebaran Fahri ke rumah sahabatnya karena kemarin-kemarin masih sibuk dengan keluarga kedua orangtuanya.

Di rumah Putra saat ini banyak sekali orang yang berkunjung jadi Fahri langsung mencari keberadaan Putra.

"Assalamualaikum warahmatullahi bunda anakmu Fahri yang ganteng datang!" Pekik Fahri.

Niken ibu Putra keluar membuat Fahri tersenyum lebar akan hal tersebut lalu mencium tangan kanan Niken.

"Maafkan Fahri ya bunda," Ucap Fahri.

"Iya maafkan bunda juga ya nak," Ucap Niken.

"Putra kemana bunda?" Tanya Fahri.

"Di dalam kebetulan ada yang lain juga," Ucap Niken.

"Eh seriusan!" Pekik Fahri.

"Iya baru saja tiba satu jam yang lalu," Ucap Niken.

Fahri berlari begitu saja masuk ke dalam ternyata ada sahabatnya disana sedang bermain PS dengan tenang di ruang tamu.

"Oi Fahri datang!" Pekik Fahri.

"Lha nih anak baru dateng," Ucap Ridho.

"Dari mana aja lu?" Tanya Santo.

"Ke rumah keluarga mommy dan daddy dulu silahturahmi," Ucap Fahri.

"Sini lu!" Panggil Putra.

"Nih mohon maaf ya semuanya kalau gua ada salah kata baik yang disengaja atau kagak," Ucap Fahri.

"Iya nanti lu ulangin lagi," Ucap Danel.

"Harus dong," Ucap Fahri.

"Maafkan gua juga ya," Ucap Wiwit.

"Dan jangan ngomong sayang-sayangan gitu ke gua malah jijik jadinya gua," Ucap Fahri.

"Gua tuh sayang tahu sama lu sebagai sahabat bukan sayang kayak cinta begitu lho ri!" Pekik Wiwit.

"Ayah Dwi tuh Wiwitnya!" Pekik Fahri.

"Astaga wiwit kau ini jangan belok," Ucap Dwi Ayah Wiwit.

"Tidak kok ayah!" Protes Wiwit.

"Afi nih makan dulu cemilan," Ucap Ibu Ali bernama Lilis Suryani.

"Iya mami," Ucap Ali.

"Sudahlah sayang afi sudah besar lho biarkan dia mengambilnya sendiri," Ucap Abdul Ayah Ali.

"Nel nih makan dulu," Ucap Ibu Danel bernama Mirnawati.

"Iya bunda," Ucap Danel.

Danel bangun dan mengambil piring yang sudah terisi opor ayam lalu makan dengan tenang.

"Mah mau makan!" Pekik Santo.

"Jangan begitu Santo tidak baik," Ucap Ali.

"Lebih pintar Ali dibandingkan lu Santo," Ucap Fahri.

"Sialan lu!" Kesal Santo.

"Kalian ini jangan bertengkar kan baru saja minta maaf tadi," Ucap Danel.

"Niko jangan begitu nak," Ucap Nicholas Ayah Santo.

"Iya ayah," Ucap Santo.

"Anakmu baik bener ya Abdi," Ucap Angelo.

"Didikan bunda nya jadi begitu," Ucap Abdillah Ayah Danel.

Mereka berbincang banyak hal dan setelah Shalat Ashar keluarga Fahri pamit dari rumah.

Di mobil Fahri menonton YouTube dengan tenang di sebelahnya ada Roy yang sedang telepon dengan seseorang.

Fahri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang