Kalo kalian pengen tau informasi bisa lihat dibawah biar tau. Oke!
Happy reading...
.
.
."Tidak akan ada air mata yang akan keluar dari kedua matamu, sayang."
- Axelio Galaksi Smith -
Axel masih mengawasi sang adik, dia menyangga tubuhnya di pilar dinding kokoh bercat merah itu. Melipat kedua tangannya di dada sesekali melirik ke arah tujuannya. Tersenyum kecil. Saat melihat adiknya tertawa rasanya sangat menggemaskan. Ingin menghampiri dan mencubit pipinya takut, nanti mood kesayangannya langsung hilang. Oh, ayolah Axel tak setega itu membuat sang kesayangan kesal saat sedang bermain."Senyumnya jangan sampai hilang."
"Axel!" Cowok itu dengan segera melirik ke sampingnya. Dia mengumpat dalam hati. Cewek pengganggu ini kenapa berada di sini.
"Kamu, sedang apa disini? Nungguin aku, ya? Kamu pasti tau aku bakalan kesini?" Cewek itu Elena, dia menanyakan beberapa pertanyaan yang sedikit percaya diri itu.
Axel berdesis dalam hati dasar cewek gila. Cowok itu tidak memperdulikan omongan cewek itu dia terus menatap kesayangannya yang sedang bermain dengan wajah serius tapi sangat lucu itu.
Cowok itu mengulum senyumnya. Ah, rasanya bahagia sekali.
"Axel, temani aku main yuk!"ajak Elena dengan semangat sembari menarik tangan Axel dan langsung di tepis.
"Jangan kurang ajar!"
"Kamu tuh, kenapa sih? Setiap ketemu aku. Kamu kayak nggak seneng gitu." Bibirnya dia majukan sedikit kesal dengan cowok di sampingnya ini.
"Emang." Axel segera pergi berlama-lama di sana membuat dirinya bisa pusing karena mendengar ocehan yang tak bermutu keluar dari mulut si cewek pengganggu.
Elena merenggut sebal. Dia lagi, lagi gagal untuk mendekati Axel. Tapi tidak membuatnya menyerah dia masih banyak seribu cara untuk menaklukkan hati si cowok jutek pangeran kampus tersebut.
Namun, kedua alisnya berkerut saat melihat Axel menghampiri seorang cewek dan mengacak-acak rambutnya gemas dan sesekali dia mencubit pipinya.
"Dia, siapa?!" Dia tak pernah melihat Axel melakukan hal seperti itu apalagi pada dirinya. Dia sedikit iri dengan cewek itu. Jadi penasaran. Apakah itu pacarnya Axel? Itulah yang ada di benaknya sekarang.
Dia juga merasa insecure kala melihat kecantikan dari cewek itu. Ah, pantas Axel suka. Tipenya seperti cewek yang berada di samping si cowok.
Dia benar-benar kalah telak sebelum bertempur untuk mendapatkan hati cowok cuek tersebut.
"Dia, cantik,"lirihnya sembari melihat interaksi keduanya. Ia tersenyum miris cintanya benar-benar tidak ada harapan.
Ia pun pergi dari sana karena tidak mau sakit lebih dalam lagi. Meninggalkan kedua orang berbeda gender itu tanpa tau sebenarnya.
Apakah, dia harus menyerah?
Mungkin, lebih baik seperti itu. Mengejar seseorang yang tidak membalas perasaan kita itu. Sangatlah melelahkan, dan inilah yang ia rasakan sekarang.
Axel menghampiri sang adik yang masih sibuk dengan game yang berada di depannya.
"Seru banget,"tegur Axel tepat di samping sang gadis.
"Hem!"ucapnya dengan riang. Axel tak tahan mengacak rambut sang adik saking gemasnya.
"Udah, jangan ganggu. Adek lagi main!" Axel terkekeh lalu mencubit pipi adiknya karena tak tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoya [Hiatus]
RandomFollow dulu baru baca! Shaquilla Zoya Smith, gadis cantik dengan dandanan make up tebal. Untuk menarik perhatian Arthur Frederico Louis si ketua geng Zervanos. Sering membully pacar cowok itu. Membuat dirinya dibenci oleh banyak murid termasuk kedua...