Zoya || Delapan

14.3K 983 20
                                    

"Kelak suatu hari nanti, akan menemukan semua jawabannya."

-Author-

"Nggak ngapa-ngapain," jawabnya cepat. Meski begitu jantungnya berdegup kencang. Bukan, bukan karena dirinya jatuh cinta, melainkan dia takut ketahuan bahwa dirinya habis menangis. Sungguh itu adalah hal yang paling memalukan bagi dirinya.

Karena tak ingin berlama-lama, akhirnya dia memberanikan diri untuk pergi dari sana. Tanpa menoleh ke sosok itu yang sudah dilewati. Dan sosok itu tidak menahannya untuk tidak pergi.

Ya, mereka memang sepasang orang asing yang tak seharusnya saling mengenal.

Entah dari mana teori itu. Itulah yang dipikirkan gadis itu. Sekarang, pikirannya tengah berkecambah karena bingung tidak tahu harus berbuat apa.

Sepeninggal Zoya, sosok laki-laki itu tersenyum tipis sangat tipis lalu terkekeh. Dia kemudian menggeleng kepalanya dan melanjutkan langkahnya. Duduk di kursi panjang yang tak jauh dari sana dan membaringkannya. Meletakkan tangannya di atas kepala dan menutup mata.






Zoya, gadis itu turun dari tangga dengan cepat. Dia malu sekarang. Aish, kenapa air matanya ini keluar begitu saja. Kan, jadi malu. Semoga cowok itu tidak melihat dirinya menangis tadi meski tidak tahu penyebabnya apa.

Dirinya merutuki kebodohannya sendiri. Memukul kepalanya dengan pelan.

"Bodoh, bodoh, bodoh!"rutuknya sendiri masih memukul kepala.

"Lo, ngapain mukulin kepala?"

Oh tidak, ada lagi. Dengan gerakan kaku dia berbalik melihat kearah sang pelaku.

"Lo sakit?"

"Kepo!"sentaknya.

"Ditanya juga." Zoya mengendikan bahunya tidak acuh lalu melenggang pergi dari sana.

"Cewek, aneh."















Dia kembali ke kelasnya, dengan wajah yang kesal bercampur malu belum hilang dari wajah cantik miliknya.

Apalagi tatapan julid para murid, rasanya dia ingin mencongkel mata mereka satu-satu dan tak lupa bibir merah yang suka berbicara. Ingin dia robek dengan lebar biar tak bisa berbicara sekaligus.

Bruk

Lagi, sudah tiga kali dirinya kena sial. Tidak bisakah dia tenang meski hanya sebentar. Pertama ketahuan menangis, kedua bertingkah layaknya gila dan yang terakhir menabrak seseorang. Sudah cukup penderitaannya kali ini.

"Zoya?"

Dia langsung cepat berdiri lalu menepuk-nepuk roknya sekedar menghilangkan debu yang menempel ketika terjatuh tadi.

"Nggak usah, pura-pura nggak tahu. Lo, sengaja kan biar gue suka sama lo? Trik lo terlalu murahan!" Zoya memutar bola mata malas. Apalagi ini. Tidak bisakah, cowok satu ini tidak terlalu percaya diri terlalu tinggi.

"Oh...." Satu kata, hanya satu kata yang keluar dari bibir pink nya itu.

Lelaki itu menjatuhkan rahangnya. Gadis ini, dia berubah. Dan entah mengapa dirinya tak suka.

Dia berjalan melewati Arthur. Tanpa mengatakan sepatah katapun lagi. Dia tak ingin berurusan dengan laki-laki tidak tahu diri itu.















Zoya [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang