Zoya | Dua Puluh Enam

5.8K 480 29
                                    

"sejauh apapun aku pergi, aku tetap kembali ke kamu."

- Shaquilla Zoya Smith -

Flasback on....

Hari ini Arthur menjemput Thea. Dan Thea merasa bahwa dia memiliki kesempatan untuk mempengaruhi Arthur kembali.

"Kak?" Panggil Thea dengan suara manjanya.

"Kenapa?"

"Aku semalam ngeliat Zoya loh sama kak Kevin masuk hotel, awalnya aku pikir mereka ada urusan, tapi lama-lama aku berpikir kayaknya ini deh alasan kenapa, kak Kevin belain Zoya terus. karena dia ngejual tubuhnya, mungkin." Arthur yang mendengar itu entah kenapa membuat dirinya naik darah, pantas Kevin selalu membelanya. Dasar cewek murahan, pikirnya.

Thea yang tau kalau Arthur sudah termakan omongannya pun, tersenyum licik di dalam hatinya.

"Dasar, ja**ng!"ucap Arthur dengan geram.

"Kak jangan ngomong kayak gitu, Zoya mungkin, lagi khilaf,"ucapnya berpura-pura membela Zoya.

"Nggak ada yang namanya khilaf kalo udah ngejual tubuhnya!"

"Tapikan--"

"Hustt... Nggak usah ngomong lagi, ayo naik nanti kita telat." Arthur yang sudah mulai emosi dan tidak mau mendengar hal lebih. Thea mengangguk, dengan ekspresi pasrah yang ia buat.

"Rasain, lo."

"Kenapa, lo giniin gue Zoya...."

Flashback off....

Suasana kantin benar-benar menegangkan. Dengan Arthur yang sudah emosi bukan kepalang. Zoya, gadis itu juga menahan emosinya yang sudah sampai di ubun-ubun. Ini benar-benar disebut sebuah penuduhan yang tak berdasar sama sekali.

"Gue yakin, pasti nih ppb yang ngomong, kan?" Zoya berusaha mengontrol dirinya.

"Dia cewek gue, bukan ppb! Dan juga bukan ja**ng kayak lo! "

"Serah lo deh, percuma gue ngomong sampai berbusa-busa kalo dari diri lo sendiri aja nggak percaya, buang-buang waktu."

"Tidak bisa membedakan mana yang benar mana yang salah, itu di sebut go**ok."

"Maksudnya, apa lo bilangin gue kek gitu!"

"Uppss ... padahal kita nggak ada nyebut nama deh, merasa ya?" Arthur mengepalkan tangannya. Rasanya ia ingin meninju wajah gadis dari teman Zoya tersebut.

Liora yang melihat tangan Arthur membuka suaranya. "Cowok kok main tangan sama cewek,"sindirnya sembari memberi tatapan sinis.

"Biarin aja Ra, cowok pengecut emang kayak gitu, selalu kasar sama cewek padahal dia lupa kalo pacarnya juga seorang cewek." Kini Zoya benar-benar mengeluarkan mulut berbisanya. Arthur langsung terdiam seketika. Ia tak tahu lagi harus berbicara apa.

"Mulutnya, nggak bisa ngomong lagi, ya?"ejek Amelia. Arthur diam tak menanggapi perkataan Amelia karena  ia tak mau sampai memukul seorang perempuan. Padahal ia tak sadar diri kalau dulu ia seperti itu.

"Dan buat lo ppb, jangan sok polos deh, lo pikir semua orang bakal berpihak ke lo selamanya? ingat suatu saat akan ada masa di mana orang-orang yang selalu berada di pihak lo akan menghilang ... satu lagi, milik gue akan tetap menjadi milik gue, meski lo berusaha ngambil, tapi itu nggak akan bertahan lama karena, apa? Itu sudah menjadi hukum alam." Setelah berkata seperti itu Zoya pergi dengan keadaan mood yang benar-benar berantakan. Dan di susul oleh ketiga temannya.

Zoya [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang