Zoya || Sembilan Belas

9.7K 722 26
                                    


Happy reading...
.
.
.

"Memandangmu, melihatmu dan menatapmu begitu dekat adalah hal yang menyenangkan."

- Nevano Langit Davidson -

Nevano sudah berdiri sembari bersandar di motornya, dia sedang menunggu seseorang yang keluar dari  dalam gedung itu.

Semua murid berlomba-lomba keluar dari gedung yang begitu memusingkan kepala mereka sampai ke saraf-saraf.

Cowok itu melihat dari jauh seseorang yang ia tunggu sedang berjalan dengan langkah yang cepat dia menyusul orang itu dan menariknya. Spontan yang ditarik terkejut.

"Heh, lepasin!"

"Ikut!" Nevano masih menarik tangan gadis itu.

"Nggak mau!"tolak gadis itu dengan keras.

Nevano masih tidak memperdulikannya dan terus menarik. Sesampainya di depan motornya. Gadis itu disuruh naik olehnya.

"Naik!"

"Gue bawa motor,"ucap gadis itu. Ia menolak.

"Naik, nanti motornya suruh Reza saja ambil" Terpaksa gadis itu menuruti dan menaiki motor sport milik Nevano.

"Pegangan,"titah Nevano, gadis itu memegang jaketnya saja karena kesal cowok itu mengambil kedua tangannya lalu dilingkarkan di perutnya sontak membuat gadis mungil yang berada dibelakang kembali terkejut.

Tangan besar yang menyentuhnya seperti membawa sensasi berbeda dalam dirinya namun menyenangkan.

"Biar nggak jatuh,"ucap Nevano seketika. Gadis itu mengangguk pelan entahlah dia terlalu gugup sekedar berbicara. Rasanya bukan dirinya.

Setelah Nevano pastikan aman dia langsung segera keluar dari pekarangan sekolah.

Di setiap perjalanan, gadis mungil itu menutup matanya sembari menikmati udara, rambutnya yang berterbangan. Diam-diam cowok itu melirik ke arah spion dan ia kembali terpesona kala melihat gadisnya berkali-kali lipat cantiknya.

Dibalik helm yang ia kenakan, cowok itu tersenyum tipis. Ia sangat suka melihat wajah itu sangat suka. Semoga akan seperti ini terus.

Sesampainya di tempat tujuan, Nevano memarkirkan motornya. Keduanya turun. Gadis mungil itu menengok ke sana kemari lalu mengernyitkan keningnya.

"Ngapain ke sini?" Bukannya menjawab Nevano malah menariknya. Gadis itu tidak protes karena dia benar-benar belum tahu motif apa yang cowok ini lakukan.

Dan keduanya duduk di hamparan pasir putih milik pantai itu.

"Kita ngapain di pantai?" Nevano membawa dirinya ke pantai dan itu begitu membuat dirinya semakin bingung.

"Lagi pengen." Dua kata yang keluar dari mulut si cowok. Gadis itu hanya mengangguk saja terlalu bingung untuk bertanya lagi.

"Aku tau,  Arya pasti udah kasih tau tentang kehidupanku,"ujarnya membuat Zoya menoleh gadis itu sedikit terkejut dari mana dia tau. Apakah Arya yang memberi tahunya begitulah pikirnya.

Zoya [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang