Zoya || Tiga Puluh

5K 405 30
                                    

Maaf typo bertebaran....

Happy reading...

"Bang Axel?"

"Tolongin aku, bilang sama mereka lepasin aku."

"Ngapain di sini?" Axel berkata dengan sinis.

"T-tolongin a-aku...."

"Siapa ngizinin dia, masuk?"

"Dia masuk dengan sendirinya tuan muda, saya tadi sudah melarangnya, tapi dia nekat,"ungkap salah satu satpam rumah mereka.

"Mami dan papi, mana?"

"Tuan dan nyonya, masih di luar. Belum pulang." Axel mengangguk. Tadi kedua orangtuanya, keluar untuk menghadiri acara ulang tahun perusahaan salah satu kolega papinya.

"Boleh a-aku nginap disini?"

"Nggak!"tolak Axel mentah-mentah, untung saja kedua anak kembar itu tak ada di sini, jika ada ia pasti membiarkan orang asing menginap di rumahnya, meski sudah beberapa kali Thea datang ke kediaman keluarga Smith. Tapi tetap saja bagi Axel, gadis ini hanyalah orang asing.

"Tolong aku, b-bang."

"Gue bilang nggak ya, nggak! Malam-malam lo ganggu waktu istirahat orang. Pulang sana!" Axel kembali mengusir dengan nada membentak.

"B-bang...."

"Bawa dia keluar! Bisa-bisa adek saya ke ganggu!"

"Baik tuan muda." Satpam tersebut langsung menarik Thea untuk keluar dan gadis itu memberontak.

"Lepasin!"

"Bang Axel, suruh mereka lepasin aku!

"Bang Axel!"

Gadis itu terus berteriak sampai suaranya tak terdengar.

"Ck, dasar pengganggu!" Dan ia kembali ke kamar adiknya.





****

Sebulan kemudian, keadaan Zoya sudah mulai membaik, meski kadangkala ia sering melamun dan murung, tapi mereka semua bersyukur setidaknya tak separah lalu. Dan dia juga diizinkan tak masuk sekolah karena keadaannya.

Sedangkan Nevano, laki-laki itu belum bangun dari tidur panjangnya membuat para geng Erathgoz begitu khawatir karena yang mereka tahu, Nevano tidur tak selama ini ketika dia drop. Semuanya merasakan ketakutan yang mendalam. Apa yang ketua mereka mimpikan sampai tak bangun-bangun sampai satu bulan lamanya.

Alam bawah sadar

Di sebuah Padang rumput yang luas, seorang laki-laki sedang berjalan untuk mencari jalan keluar, tapi tak kunjung-kunjung menemukannya. Rasanya ia hampir prustrasi.

"Nevano!" Seseorang memanggil namanya dan ia berbalik. Matanya terbelalak dan wajah kagetnya saat melihat orang yang memanggilnya.

"Lama tak bertemu." Orang itu memberikan sebuah senyum tipis.

"B-bagaimana bisa?" Nevano sangat terkejut, orang yang berhadapan dengannya ini begitu ia kenal. Sangat malahan.

"B-berarti gue. "Masih dengan keterkejutannya ia melihat-lihat sekitarnya. Ini benar-benar di luar nalarnya.

"Lo masih hidup." Seperti tahu apa yang lelaki itu pikirkan. Nevano menghela napas lega.

"Gue nggak bisa lama-lama disini, gue harus cari Zoya. Bantu gue, bang, buat keluar dari sini." Nevano menyelisik seluruh tempat siapa tahu ia menemukan tempat untuk pulang.

Zoya [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang