Happy reading
.
.
." Tidak ada yang boleh menyakitimu atau orang itu akan merasakan kematian yang begitu kejam."
- Nevano Langit Davidson -
Zoya sudah berada di parkiran khusus geng Erathgoz dia bersandar di motor sang kekasih. Ia berdecak kesal karena yang di tunggu sedari tadi belum menunjukkan batang hidungnya.
"Mana nih orang,"gerutunya menghentakkan kakinya kecil.
Tak lama seseorang datang menghampirinya dengan langkah cepat.
"Lama banget!" Ia mencebik bibirnya lucu.
"Maaf sayang, tadi ada penjelasan sedikit dari pak Bondan,"jelas Nevano. Mendengar nama guru itu entah kenapa ia merasa kesal. Ingatkan dia kalau masih memiliki rasa dongkol kepada guru tersebut.
"Yaudah Ayuk!" Zoya menaiki motor sport tersebut dan diikuti sang kekasih. Memutar kuncinya sekedar menyalakannya lalu pergi meninggalkan sekolah tersebut.
Tapi sebelum ke markas mereka singgah di supermarket untuk membeli beberapa camilan.
"Ikut masuk atau tunggu di sini?'
"Tunggu." Gadis itu mengangguk dan masuk ke dalamnya. Ia mengambil beberapa camilan tak lupa juga es krim rasa coklat kesukaannya. Setelah itu dia menuju kasir dan membayarnya. Menarik pintu untuk keluar dan menghampiri Nevano yang masih duduk di atas motor yang masih memakai helmnya.
"Habis itu kita ke rumah makan atau ke warung buat beli makanan!" Cowok itu mengangguk pelan lalu memberikan helm kepada gadisnya. Ia pun menaikinya, menjalankan motornya.
Di perjalanan, Zoya begitu menikmati angin yang menerpa wajahnya sampai menutup matanya. Cowok itu diam-diam mencuri pandang melalui kaca spion dia tersenyum kala melihat kecantikan gadis itu yang sangat natural. Tetapi, seperkian detik wajahnya kembali dia datarkan.
"Sial!"umpatnya dalam hati.
Saat dia melihat ada beberapa segerombolan geng motor yang mengikutinya dan dia yakini itu adalah musuhnya. Untung saja mereka tadi sempat mampir di sebuah rumah makan.
"Pegangan!"teriaknya agar gadis yang dibelakangnya bisa mendengarnya.
"Hah?" Nevano langsung menancap gasnya membuat Zoya mau tak mau harus memeluk cowok itu dengan erat.
Terjadilah aksi kejar-kejaran di sepanjang jalan. Membuat para pejalan kaki ada yang memaki karena ulah mereka yang ugal-ugalan.
Zoya langsung memeluk kuat pinggang Nevano bukan, bukan karena dirinya takut atau apapun. Hanya saja, ini terlalu tiba-tiba dan membuatnya kaget.
Nevano menengok sesekali kebelakang. Segerombolan geng motor itu masih mengejar mereka. Ia mengumpat, kenapa harus sekarang! Di saat dia sedang bersama kekasihnya. Cowok itu hanya tak ingin Zoya ikut andil dalam masalahnya ini.
Tak selang beberapa menit bunyi mobil polisi berbunyi, di balik helmnya ia tersenyum menyeringai. Ia menoleh lagi dan benar saja segerombolan motor itu tidak mengejar mereka lagi. Ia bisa bernapas lega.
Setelah dia rasa sudah aman, dia menghentikan motornya lalu turun. Mobil polisi itu juga ikutan berhenti. Nevano menghampiri orang yang berada didalam.
Mengetuk kacanya pelan. Zoya yang melihat itu ada rasa penasaran dalam hatinya, Nevano mengenal mereka dari cara bicaranya saja mereka sepertinya sudah akrab.
Gadis mungil itu semakin yakin, kalau Nevano memiliki segudang rahasia di dalamnya.
Cowok itu kembali, dan mobil polisi itu juga sudah pergi. Menaiki motornya memasangkan helmnya kembali dan menjalankan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoya [Hiatus]
RandomFollow dulu baru baca! Shaquilla Zoya Smith, gadis cantik dengan dandanan make up tebal. Untuk menarik perhatian Arthur Frederico Louis si ketua geng Zervanos. Sering membully pacar cowok itu. Membuat dirinya dibenci oleh banyak murid termasuk kedua...