📍END
Tentang Alfarezel Gloire Arsyanendra yang menjalani hidup sebagai Farel Gibran.
(Senin, 08/08/2022)
#6 taehyung dari 60,2 Rb cerita
#3 penggemar dari 2,4 Rb cerita
(01/08/2022)
#Draf
Sampul #pinterest
Farel tengah mengayuh sepedanya ketempat sang kakak bekerja, Devan bekerja disalah satu toko serba ada didekat jalan, disamping toko tersebut banyak berjajar toko-toko lainnya, ya bisa dibilang disana adalah pusat perbelanjaan.
"bang Devan ada?" tanyanya pada salah satu pegawai kasir "ada, dia kayaknya lagi ngecek barang deh dibelakang" "makasih kak"
Farel memang dikenal oleh pegawai toko tersebut, bahkan sipemilik toko kerap memberinya uang ketika dia membantu mengangkuti barang ataupun menata beberapa barang. Upahnya memang tidak seberapa, setidaknya dia masih bisa mendapatkan uang.
"loh adek udah dateng?" Farel mengangguk, kemudian berdiri tepat disamping kakaknya yang tengah memegang sebuah buku dan pena "udah, el juga udah masak kok dirumah" Devan tersenyum miris, sebagai kakak dia merasa tidak dapat memenuhi kebutuhan adiknya
"kan kakak udah bilang kalau adek nggak usah kerja, biar kakak aja" "kalau adek nggak kerja, terus nanti kalau mama ditagih hutang gimana? Kasian mama kak"
Devan membuang nafasnya kasar, adiknya ini terus saja memperdulikan wanita kejam yang keduanya panggil dengan sebutan 'mama'. "tidak usah memperdulikannya" "tapi dia ibu kita kak"
'tapi dia bukan ibu kandung kita dek'
. . .
Devan dan juga Farel tengah memindahkan beberapa barang dari sebuah truk kedalam gudang toko, Farel berulang kali menetralkan deru nafasnya yang terasa berat.
Farel itu punya penyakit asma, 2 tahun belakangan memang sudah tidak sering kambuh, tapi sekarang, "adek nggak apa-apakan?" Devan bertanya dengan raut khawatir, sembari mengusap punggung rapuh adik kecilnya pelan
"loh el sudah datang teryata?" Farel mendongak dapat dilihat oleh manik kembarnya pak Hasan, pemilik toko yang tengah tersenyum hangat kearahnya "kok pucet?" tanya pak Hasan, Devan segera melihat wajah adiknya "el nggak apa-apa kok, kalau gitu el lanjut kerja dulu yah" Farel segera berlalu dari hadapan kedua lelaki tersebut, jika tidak dia bisa dihujani banyak pertanyaan bahkan mungkin dia akan dipaksa pulang
"adekmu baik-baik saja Dev?" "biar nanti saya cek pak, kalau begitu saya izin melanjutkan pekerjaan" Pak Hasan mengangguk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pak Hasan, si pemilik toko tempat bekerja Devan dan Farel itu dikenal sangat ramah, bukan hanya kepada pemuda itu tapi juga kepada semua karyawannya.
"adek sudah makan?" "sudah"
Jawaban Farel bukanlah kebohongan karena memang dia sudah makan, jika tidak makan maka magh nya akan kambuh dan pasti akan sangat merepotkan kakaknya.