9🥀

716 87 17
                                        

Warning Typo📌




















"Adek kok udah pake seragam sekolah, emang udah sembuh?"

Bang Devan menatap Farel yang tengah tersenyum tampan, seragam sekolah sudah rapi dia gunakan dengan sebuah tas hitam yang ada dipunggungnya, Farel semakin terlihat menawan.

"Sudah bang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah bang"

Bang Devan yang tengah menata sarapan didapur mengangguk sekilas, "syukur deh kalau adek udah sembuh, jangan sakit lagi ya de"

"Iya bang"

"Kalau gitu biar adek bantu bawakan sarapan kesana ya bang"

Farel dengan cekatan mengambil nasi yang sudah dimasak oleh Devan, sedangkan Devan membawa dua telur mata sapi yang berada diatas piring. Sarapan pagi ini hanya ditemani telur mata sapi dengan air segelas air putih.

"Jangan lupa minum obat dek"

.
.
.

Mansion kediaman keluarga Arsyanendra sudah terlihat sibuk, meski mentari belum sepenuhnya naik kepermukaan tapi para pegawai sudah mulai meramaikan mansion, mereka saling membantu membersihkan mansion juga mempersiapkan sarapan pagi untuk majikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mansion kediaman keluarga Arsyanendra sudah terlihat sibuk, meski mentari belum sepenuhnya naik kepermukaan tapi para pegawai sudah mulai meramaikan mansion, mereka saling membantu membersihkan mansion juga mempersiapkan sarapan pagi untuk majikannya.

Jam besar yang terletak di samping sebuah vas bunga berharga jutaan menunjukan pukul 05.55 pagi, namun para tuan rumah belum nampak kehadirannya diruang makan.

"Cari anak yang bernama Farel di sekolah Raffa, dia telah membuat keponakan tersayangku menangis semalam"

Suara wanita disudut ruangan terdengar, wanita yang sudah cantik dengan pakaian mahalnya juga perhiasan yang semakin berkilau saat dipakai, jangan lupakan make up yang sudah dipoles sempurna pada wajahnya.

"Iya, aku tunggu kabar selanjutnya"

Sesuai yang sudah ditulis sebelumnya bunda itu baik namun tidak pada seseorang yang berani mengusik keluarganya. Suara wanita tadi adalah suara bunda Alana yang tengah menelfon seseorang, entah siapa mungkin anak buah suruhan bunda.

AlfarezelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang