📍END
Tentang Alfarezel Gloire Arsyanendra yang menjalani hidup sebagai Farel Gibran.
(Senin, 08/08/2022)
#6 taehyung dari 60,2 Rb cerita
#3 penggemar dari 2,4 Rb cerita
(01/08/2022)
#Draf
Sampul #pinterest
Ibu Hanum melempar buku matematika Raffa ke meja, selanjutnya wanita itu melempar tatapan tajamnya pada Raffa yang menunduk takut. Sungguh, kemarahan ibu Hanum benar-benar bencana besar baginya. Dia bisa melawan beberapa anak seusianya sekaligus, menggunakan tenaganya, tapi tak kuasa menjawab bentakan ibunya.
"Apa-apaan kamu Raffa! 35?!"
Nilai hancur yang Raffa dapatkan tadi pagi sampai ditelinga ibu Hanum, padahal Raffa tak membocorkannya, mungkin bu Ariani yang memberitahu ibu Hanum, sumpah serapah Raffa ucapkan dalam hati pada guru matematikanya itu.
"Mau jadi apa kamu dengan nilai segitu?!"
Sudah dibilang, ibu Hanum itu orang yang perfeksionis, jelas amarahnya menguap mengetahui kalau anaknya baru saja mendapat nilai 35 dalam pelajaran matematika. Bahkan Raffa mendapat nilai paling rendah dikelas, memalukan. Ibu Hanum rasanya ingin mengubur diri.
"maaf bu, tapi Raffa nggak bisa fokus"
"luka di wajahmu bahkan sudah hilang! Farel sudah dikeluarkan! Apa yang membuatmu tidak fokus ouh?!"
Raffa kali ini mendongak menatap netra yang meyorotinya marah, ibu Hanum, ucapannya benar-benar menusuk Raffa.
"bu, lukanya memang sudah kering tapi tidak dengan rasa traumanya, aku takut bu" satu tetes air mata sudah menetes, ibu Hanum berdecak, "ck, berhentilah pura-pura, ibu tau kau tak selemah itu"
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Farel dan bang Devan duduk berdampingan, menatap mentari yang tengah menenggelamkan tubuhnya, membiarkan langit malam mengambil alih, suara gemercik air sangat terdengar di pendengaran keduanya, begitu pun dengan suara orang-orang yang berlalu lalang.
"maafkan adek ya bang, abang di pecat karena adek"
Begitu banyak kata maaf yang keluar dari mulut Farel, pemuda itu terus saja meminta maaf padahal sudah dibilang kalau itu bukan salah Farel, ini sudah jalan takdir. Mau bagaimana pun mereka akan menjalani hidup seperti saat ini.
"abang nggak suka ya kamu terus-terusan minta maaf, kan abang udah bilang ini bukan salah kamu!" bang Devan sedikit meninggikan suaranya, menyadarkan Farel untuk berhenti meminta maaf