12🥀

559 83 18
                                    

Warning Typo📌

































Disebuah bandara Internasional sudah terlihat banyak orang yang lalu lalang, aktifitas pada tempat itu benar-benar padat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disebuah bandara Internasional sudah terlihat banyak orang yang lalu lalang, aktifitas pada tempat itu benar-benar padat. Perpisahan dan penyambutan silih berganti mewarnai tempat ini. Menjadi salah satu bandara yang melayani penerbangan hingga luar negeri membuat bandara yang kini ayah pijaki benar-benar ramai.

Ayah dan kak Daffi sudah sampai dibandara beberapa menit lalu, kedua lelaki itu kini tengah menunggu kehadiran kakek, anggota tertua keluarga Arsyanendra yang masih hidup sampai sekarang. Bapak dari ayah Alkhalifi itu minta dijemput dibandara, biar keliatan punya keluarga katanya.

“ayah” kak Aldaffi yang duduk berdampingan dikursi tunggu bandara berucap pelan, untung saja ayah tidak mengalami gangguan pendengaran jadi dia masih bisa merespon

“kenapa kak?”

“mungkin ini bukan waktu yang tepat, tapi aku pengin tanya tentang adek, Alfarezel-“ kak Daffi menggantungkan kalimatnya, netranya menatap dalam pada manik kembar milik ayah

“iya?”

“adek, beneran masih hidup ayah? Terus kalau iya, sekarang dia dimana?” pertanyaan kak Daffi barusan tidak langsung mendapat jawaban, ayah terdiam sebentar

“ayah, ayah akan lakukan apa saja untuk mencari adek”

“jadi? Adek belum tentu masih hidup?”

“tentu, adik masih hidup”

.
.
.

Mobil bunda Alana yang dikendarai oleh supir pribadi bunda sudah berada tepat di halaman rumah ibu Hanum, bunda Alana ingin menjemput Raffa agar nanti dia juga ada saat penyambutan kakek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil bunda Alana yang dikendarai oleh supir pribadi bunda sudah berada tepat di halaman rumah ibu Hanum, bunda Alana ingin menjemput Raffa agar nanti dia juga ada saat penyambutan kakek. Bunda Alana ingin keponakan tersayangnya itu juga dikenal di keluarga suaminya.

Bunda Alana dengan anggunnya turun dari mobil, berjalan mendekati pintu utama kediaman adiknya, dengan pakaian yang indah bunda Alana nampak cantik hari ini.

Tokk

Tokk

Tak perlu menunggu waktu lama, pintu kayu itu terbuka menampilkan ibu Hanum yang memandang bunda dengan raut datarnya.

AlfarezelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang