Alfarezel

6🥀

Warning Typo📌

Ucapan Alkhalifi Gloire Arsyanendra beberapa hari lalu bukanlah bualan atau pun candaan. Beberapa bulan terakhir dia selalu mendapat mimpi kalau anak bungsunya masih hidup, dia diminta untuk mencari keberadaan Alfarezel.

Melalui beberapa orang yang handal mencari informasi, Alkhalifi mendapatkan informasi bahwa benar anaknya itu kemungkinan masih hidup.

Dan memang benar, Alfarezel Gloire Arsyanendra anak bungsu Alkhalifi dan Alana memang masih hidup, menjalani kehidupan sebagai Farel Gibran.

.
.
.

"ayah kok ngelamun?" ayah 4 anak tersebut sedikit terkejut kala istri cantiknya menepuk bahu kekarnya pelan

"nggak apa-apa bun, masalah kantor biasa"

Ayah kok bohong?

"ouh, ayah pasti bisa ngatasinya, suami bunda Alana kan pintar"

"bunda bisa aja" Alana terkekeh mendengar ucapan sang suami, "kita makan malam yuk, yah"

.
.
.

Tokk

Tokk

Suara ketukan pintu yang terdengar buru-buru itu membuat acara makan malam Devan dan Farel terganggu
"abang buka pintu dulu" Farel yang tengah menyantap nasi goreng buatan Devan mengangguk

Cklekk

"pa-pa?"

Seorang lelaki berumur langsung memasuki rumah kontrakan tersebut, membuat Devan yang berdiri diambang pintu menyingkir dan termenung sebentar,
"hey ambilkan minum!"

Farel yang masih menyantap nasi gorengnya terkejut, dia jelas tau pemilik suara ini, "pa-pa"

"papa mau ngapain disini? dan kenapa papa bisa tau tempat ini?" lelaki itu tidak perduli dengan ucapan Devan, jelas saja karena dia sedang berada dibawah pengaruh minuman kelas

"bang" suara adik kecilnya terdengar bergetar ketakutan

"minum!" sekali lagi el terhenyak, hingga nafasnya sedikit tersendat karena suara teriakan sang papa

"papa mending pergi!" suara datar milik Devan membuat Farel merinding, dengan cepat el berjalan kedapur mengambil minum

"ini pah" lelaki berbau alkohol itu meminum air putih dengan segera

Prangg

"minuman apa itu!"

"kamu, kamu ingin membunuh saya!" Farel menggeleng ribut, itu hanya air putih tidak ada campuran apapun, apalagi racun

Plakk

Farel memegang pipinya yang terasa panas, Devan yang melihat itu segera mendorong tubuh sang papa, "anak kurang ajar!"