3🥀

960 101 13
                                        

Warning Typo📌

































Ayah Al dan bunda Alana sudah duduk disalah satu bangku yang berhadapan dengan meja makan, “kemana anak-anak?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayah Al dan bunda Alana sudah duduk disalah satu bangku yang berhadapan dengan meja makan, “kemana anak-anak?”

Bunda Alana menggeleng, tumben sekali anak-anaknya belum keluar, atau mungkin mereka tidak menyadari jika sedang ditunggu, karena makan bersama masih menjadi momen langka bagi mereka. Semenjak kejadian kelam masa lalu.

“loh, hari ini kita sarapan bersama ya?” gadis cantik dengan rambut tergurai panjang itu bertanya, “hey kak Faza, sini duduk”

Srett

Alnafaza, gadis cantik tersebut kemudian duduk dibangku yang biasa dia pakai ketika makan bersama.

“oke, gue bakal kesana siang nanti” seorang pemuda dengan seragam khas anak SMA berjalan menuruni anak tangga sembari menelfon seseorang

“siaplah, oke gue matiin” dia terhenti diujung paling bawah anak tangga, menatap kedua orang tua dan kakak perempuannya bingung

“kok diem disitu sih? Ayo sini gabung bareng bunda, ayah, sama kak Faza”

Srett

“kukira tidak ada makan bersama hari ini”

“hey Dev, anak keempat ayah, gimana tidurnya nyenyak?” Aldevaro mengangguk yakin, “nyenyak dong yah”

Tak lama, kini giliran seorang lelaki berbaju khas kantoran yang terlihat, “kak Dafi sini sarapan bareng!” Dev bersuara

Aldafi yang tengah mengancing lengan jasnya menatap si pemilik suara, berjalan menuju anggota keluarganya.

“kak Birru! Makan dulu!”

Kini giliran anak kedua yang dipanggil, Albirru pemuda yang irit bicara itu juga sepertinya kebingungan.

.
.
.

“hari ini sarapan lauk tempe goreng mau?”

Kapan sih Farel menolak masakan kakaknya, ya paling menolak kalau lagi sakit atau dia emang nggak bisa makan itu.

“iya, adek mau makan apapun asal itu masakan kakak”

Devan mengangguk kemudian mulai menggoreng tempe yang sebelumnya dicelupkan pada air yang sudah dikasih bumbu penyedap.

“semalam abang liat kamu ngerjain tugas banyak banget”

“uh? em… semalem ya, iya nih tugasnya banyak banget bang”

Kenapa nggak jujur aja sih kalau Farel ngerjain tugas Raffa dan dua teman bodoh Raffa.

“jangan bohong, abang tau kamu ngerjain tugas si Raffa kan?”

Ya… ketauan, “iya, tapi nggak apa-apa kok adek bisa ngerjainnya”

“maafin abang ya, nggak bisa ngelindung kamu dan belum bisa bikin kamu bahagia”

AlfarezelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang