Chap 1

6.8K 279 38
                                    

Chap 1

Journey

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam
Ide terinspirasi dari seorang reader aka ini request seseorang seperti "Boku no Taiyou"
Genre : time travel, friendship, romance, hurt, action, comedy, adult
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Apalagi alur cerita, sangat berbeda
Cerita gaje, typo bertebaran


Happy reading




Di tengah perang dunia shinobi keempat, Naruto dan Sasuke yang berada di alam bawah sadar bertemu dengan Rikkudo Sennin. Mereka pun diberi misi untuk mencegah perang dunia shinobi keempat dengan cara mengirim mereka ke masa lalu.

"Naruto, Sasuke, kalian akan aku kirim ke masa shinobi sebelum terlahirnya desa Konoha. Bersiaplah!" kata Rikudo Sennin.

Naruto dan Sasuke pun berdiri dengan posisi siaga. Lalu memejamkan mata. Tak sepersekian detik, keduanya telah tiba di tempat yang tak mereka kenal.

Brukh. Naruto dan Sasuke jatuh di atas rerumputan. Bokong mereka mencium tanah dan terasa sakit.

"Aw! Bisa tidak sih kakek Rikkudo menurunkan kita di atas futon yang empuk?" umpat Naruto sambil mengusap bokongnya.

"Hn, kita harus bergegas menemui hokage pertama dan Madara agar misi ini cepat selesai. Ia langsung berdiri berhadapan dengan Naruto. Gayanya sangat angkuh.

"Eh?" Mata Naruto terbelalak saat melihat belahan dada Sasuke yang terlihat jelas dan membentuk payudara yang ukurannya agak besar dari milik Sasuke sebelumnya.

"Ada apa? Kenapa kamu melihatku seperti itu, dobe?" tanya Sasuke menatap tajam pada Naruto.

"A-aku.. " Naruto tak bisa berkata apa - apa. "Hanya salah lihat kok. Haha!" Matanya terus melirik pada belahan dada sahabatnya.

Srek. Tanpa pikir panjang Naruto merestleting baju Sasuke yang awalnya menampilkan dada yang terbuka.

"💢Hei! Apa yang kau lakukan, baka?" tanya Sasuke heran.

"Hanya menutupi dadamu saja kok," jawab Naruto berjalan membelakangi Sasuke. 'Kenapa belahan dadanya malah mirip belahan dada perempuan? Wajah dan suaranya sama saja. Ah, sepertinya mataku yang bermasalah. Ini semua karena pertapa genit yang sering mengajakku ke tempat penuh wanita cantik berdada besar. Tanpa sadar aku jadi melihat dada besar pada dada Sasuke. Lagipula Sasuke itu kan laki - laki. Mana mungkin dadanya jadi besar. Ada - ada saja,' batin Naruto. Ia terus menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran anehnya.

Tap tap tap. Kedua sahabat itu berjalan berdampingan. Sesekali Naruto melirik pada Sasuke yang tampak berbeda. Terlihat lebih cantik. Sedari dulu wajah Uchiha terakhir itu memang cantik.

"Ada apa, Naruto? Kau melirikku terus," gumam Sasuke dengan nada ketusnya. Wajahnya masih tak berekspresi.

Naruto menghela nafas. Ada sedikit rasa kecewa di dadanya. 'Mana mungkin si teme jadi perempuan? Kalau dia perempuan kan, bisa kujadikan pacar. Hihi. Aku memang bodoh. Gadis di Konoha kan masih banyak. Kenapa harus memikirkan Sasuke yang jelas - jelas pejantan tangguh jadi perempuan?' batin Naruto merutuki kebodohannya.

"Kamu geer. Aku tidak melirikmu kok," sanggah Naruto sambil bersiul. Kedua tangannya ia letakkan di kepalanya. Berjalan dengan santai.

"Huh!" Sasuke hanya mendengus.

Sudah satu jam mereka berdua berjalan di dalam hutan. Belum terlihat adanya perkampungan.

"Apa ini desa Konoha di masa lalu?" tanya Naruto entah kepada siapa.

Perjalanan (slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang