Chap 48

672 53 0
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Genre : gender bender, romance, time travel, hurt, semi-hareem
Pair : narufemsasu, hashifemada, tobifemizu, hashimito
Cerita di fanfic ini tidak sama dengan versi anime jadi mohon maaf jika sangat menyimpang dari cerita di
animenya


Happy reading

Chap 48

Tinggal satu atap tak membuat sepasang kekasih sesama shinobi itu pergi bersama ke luar dari rumah. Sasuke meminta Naruto untuk menunggu di salah satu tempat yang pernah dijadikan tempat berkencan guru mereka di kehidupan sebelumnya.

"Kenapa Sasuke chan menyuruhku untuk menunggu di sini? Kan bisa pergi bersama dari rumah. Perempuan memang susah untuk dimengerti," gumam Naruto.

Hari ini pemuda berambut pirang itu mengenakan pakaian santai. Tak ada jaket hitam oranye. Penampilan Naruto di masa sekarang lebih keren. Bagaimana tidak? Ketika Naruto kembali ke desa Konoha, bisa ia lihat jika para pemuda yang entah dari dalam desa atau luar desa selalu memerhatikan kekasihnya. Maka dari itu Naruto mengubah penampilannya hanya untuk acara berkencan.

"Sasuke chan lama sekali." Naruto terus menggerutu sampai merasakan cakra yang tak asing baginya.

Set. Naruto pun menoleh ke arah datangnya aliran cakra itu.

Mata Naruto terbelalak ketika melihat sosok gadis cantik bersurai hitam kebiruan yang diikat sebagian. Tak hanya itu, baju yang ia kenakan juga membuat Naruto kaget.

Tak pernah Naruto sangka jika kekasihnya lebih cantik dan memukau dari yang ia bayangkan.

"Sa-Sasuke chan?" panggil Naruto. Tak mungkin gadis yang sedang berdiri di depannya bukanlah kekasihnya. Naruto hafal betul cakra gadis itu.

Blush. "A-aku pikir kau tidak akan mengenaliku, Na-Naruto kun," kata Sasuke dengan wajah memerah tersipu malu.

Blush. Set. Wajah Naruto memerah karena melihat sosok gadis yang memperlihatkan sisi imutnya.

"Te-tentu saja aku akan mengenalimu," balas Naruto. "Hanya saja.. "

Naruto menggantungkan perkataannya.

"Hanya saja apa?" tanya Sasuke penasaran. Ia dan Naruto sudah berdiri berhadapan.

"..kamu lebih cantik dari yang kubayangkan, Sasuke chan. Hahaha," tambah Naruto sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

Sasuke pun tersenyum. Dadanya terasa hangat. Satu jam memilih pakaian, gaya rambut dan memoles wajahnya dengan make up natural membuahkan hasil yang maksimal.

"Syu-syukurlah." Sasuke tersenyum di depan Naruto yang membuat Naruto terpesona dengan senyuman itu.

"Emh." Naruto menganggukkan kepalanya lalu menggandeng tangan Sasuke tanpa ragu.

"Ma-maafkan aku kalau tanganku kasar," ujar Sasuke merasa malu dan rendah diri.

"Tanganmu tidak kasar. Menurutku tanganmu lembut dan juga kecil," bantah Naruto.

Sasuke hanya bisa tersipu. Ini adalah kencan pertamanya dengan Naruto. Hatinya berbunga-bunga. Nalurinya sebagai seorang laki-laki jantan telah hilang.

'Mungkin aku memang sudah tertarik pada si dobe ini sedari dulu. Pantas saja aku tidak berminat pada perempuan manapun,' suara hati Sasuke. Ia terlihat begitu senang.

'Si teme cantik sekali! Dadanya juga besar. Dia memang gadis yang sempurna. Selama di kehidupan sebelumnya aku selalu bilang suka pada Sakura chan, lalu Hinata chan bilang suka padaku. Tapi aku tidak pernah merasakan perasaan ini kepada mereka berdua. Hanya pada Sasuke chan aku begini,' suara hati Naruto.

Perjalanan (slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang