Chap 42

846 65 15
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Genre : gender bender, romance, time travel, hurt, semi-hareem
Pair : narufemsasu, hashifemada, tobifemizu, hashimito
Cerita di fanfic ini tidak sama dengan versi anime jadi mohon maaf jika sangat menyimpang dari cerita di
animenya

Happy reading

Chap 42


Burung pengantar pesan telah kembali dan membawa pesan dari desa Suna.

Hokage kelima Senju Tsunade sudah memberitahukan pesan yang Naruto sampaikan kepada desa Suna.

Tak pernah ia pikirkan jika desa Suna percaya begitu saja dengan apa yang Naruto katakan mengenai rencana penculikan kazekage Gaara oleh organisasi Akatsuki.

Hal itu disebabkan karena sang kazekage Gaara yang sangat percaya terhadap Naruto. Baginya Naruto bukan hanya seorang putra dari hokage keempat, melainkan sosok sahabat yang bisa mengerti dirinya. Sahabat yang menyelamatkannya dari rasa sepi yang telah ia rasakan sejak lama.

Gaara tidak mengerti terhadap Naruto yang berbeda dengannya. Meski sesama jinchuriki biju, Naruto tidak kesepian. Kedua orangtuanya begitu menyayanginya. Tak seperti Gaara yang lahir prematur tanpa sosok seorang ibu dan berkali-kali hendak dibunuh.

Naruto di masa ini lebih beruntung. Meski begitu ia tidak berubah. Naruto tetaplah seorang yang ramah, bekerja keras dan baik hati. Tidak pekanya juga masih sama.

Sang hokage kelima memerintahkan tim 7 beserta guru pembimbing mereka untuk pergi ke desa Suna guna mencegah insiden penculikan yang terjadi pada sang kazekage.

Naruto, Sasuke, Sakura dan Obito yang ditugaskan dalam misi itu. Dikarenakan Kakashi sudah pensiun menjadi seorang shinobi, suaminya yang menggantikannya.

Pagi ini mereka akan pergi ke desa Suna. Sakura sudah berada di pintu gerbang masuk desa Konoha. Barulah Obito datang.

"Obito sensei, Naruto kun dan Sasuke chan masih belum datang. Padahal sudah terlambat 5 menit," kata Sakura. Terlihat kesal.

"Sebentar lagi juga mereka akan datang. Tenang saja," balas Obito. Santai karena sering datang terlambat.

Naruto dan Sasuke pun datang. Namun Sakura dan Obito tampak bingung dengan ekspresi wajah kedua sejoli itu. Mereka datang dengah wajah kesal.

"Sasuke chan, Naruto kun!" sapa Sakura dengan ramah. Ia melambaikan tangannya. Berusaha untuk mengabaikan ekspresi wajah pasangan narusasu.

Naruto segera berada di samping Obito. Ia seperti tak ingin dekat dengan kekasihnya. Begitu pula dengan sang kekasih. Ia juga tak ingin berada di dekat Naruto. Yang jelas mereka sedang tidak baik-baik saja.

"Hei, ada apa dengan kalian?" tanya Obito. "Kenapa wajah kalian kusut sekali? Kalian tidak sedang bertengkar di saat hendak melakukan misi, kan?"

Naruto langsung tertawa. "Kami tidak bertengkar kok, paman Obito."

"Bohong!" Sasuke dengan cepat memotong perkataan Naruto.

"Aku tidak bohong!" Naruto menatap tajam ke arah Sasuke.

Sakura bisa merasakan jika kedua rekan satu timnya memang sedang bertengkar.

Perjalanan (slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang