Chap 49

732 59 6
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Genre : gender bender, romance, time travel, hurt, semi-hareem
Pair : narufemsasu, hashifemada, tobifemizu, hashimito
Cerita di fanfic ini tidak sama dengan versi anime jadi mohon maaf jika sangat menyimpang dari cerita di
animenya


Happy reading

Chap 49

Kencan pertama setelah Naruto dan Sasuke hidup kembali di dunia shinobi yang baru membuat mereka memikirkan banyak hal. Kedamaian dunia shinobi harus segera terwujud meski itu bukanlah hal yang mudah.

Oleh sebab itu harus ada pengorbanan. Entah itu pengorbanan berupa materi, pikiran dan nyawa.

Naruto masih ingat jika guru pembimbing teman sesama shinobinya akan tewas, yakni Sarutobi Asuma.

Kini Naruto bimbang. Apa ia harus membiarkan guru tim Shikamaru itu tetap tiada atau harus hidup? Hal itu sama membingungkannya dengan kekasihnya yang bersikeras ingin pergi ke tempat Orochimaru.

Kabuto dan Orochimaru adalah kunci perang dunia shinobi. Mereka berdua harus segera diatasi. Namun Zetsu juga tak kalah berbahaya dari mereka. Naruto pun harus memutar otaknya. Ia memang tak sepintar ayahnya, apalagi sejenius kakak perempuan kekasihnya. Tapi ia harus terus berjuang agar tujuannya tercapai.

Air hangat membasuhi kepalanya yang bersurai pirang. Wangi sabun menjernihkan kepalanya. Namun ada satu hal yang membuat acara mandi Naruto mengejutkan sekaligus istimewa. Kekasihnya masuk ke dalam kamar mandi hanya mengenakan sehelai handuk.

Naruto menghela nafas. Ia yakin jika sosok yang sedang berdiri di depannya hanyalah ilusi. Genjutsu yang dibuat oleh kekasihnya yang terkadang suka menjahili dirinya.

"Sasuke chan, lepaskan saja genjutsu yang kamu buat. Aku sedang malas dan lelah," gerutu Naruto. "Kalau mau menggodaku, jangan di kamar mandi. Aku kan sedang tidak pakai baju."

"💢Siapa yang menggodamu, dobe sialan?" tanya Sasuke dengan dahi berkerut.

"Jadi.. " Naruto memandangi tubuh kekasihnya dari atas kepala hingga ujung kaki. Sayangnya handuk menutupi area tubuh gadisnya yang indah. "...kau serius mau menggodaku?"

Naruto mengernyitkan alisnya, merasa tingkah kekasihnya sangat di luar nalar. Aneh dan seperti bukan dirinya.

Wajah Sasuke kini semerah tomat. Saran dari teman seperguruannya sudah salah dan membuatnya merasa sangat malu.

Tadi sepulang kencan, Naruto dan Sasuke bertemu dengan Sakura. Lalu Sakura membisikkan sesuatu. Sebuah saran yang akan Sasuke lakukan untuk menghibur kekasihnya dan kini harus berujung rasa malu yang dahsyat.

Sasuke pun ke luar dari kamar mandi menyisakan Naruto yang tertawa terbahak-bahak. Menertawakan kekasihnya yang merasa malu.

"Dia imut sekali. Jarang sekali melihat Uchiha Sasuke merasa malu seperti tadi. Aku semakin menginginkannya untuk tetap berada di sisiku. Selamanya," ujar Naruto.

Sasuke yang masih berada di luar kamar mandi tanpa sengaja mendengar perkataan Naruto.

'Aku juga sama. Perasaan yang selama ini tak pernah kurasakan. Naruto kun, kita harus berjuang,' suara hati Sasuke. Ia pun melangkah menuju kamarnya.

Skip time

Saat ini Naruto dan Sasuke sedang duduk di hadapan hokage keempat Namikaze Minato. Mereka baru saja selesai makan malam. Tugas mencuci alat bekas makan malam ini adalah Kushina karena suaminya meminta sang calon menantu untuk membicarakan sesuatu yang penting.

Perjalanan (slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang