Chap 33

961 90 3
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Genre : gender bender, romance, time travel, hurt, semi-hareem
Pair : narufemsasu, hashifemada, tobifemizu, hashimito
Cerita di fanfic ini tidak sama dengan versi anime jadi mohon maaf jika sangat menyimpang dari cerita di animenya

Happy reading


Chap 33

Sasuke sudah menduga jika kediaman Namikaze dikelilingi oleh anbu suruhan Danzo. Maka dari itu ia akan melawan mereka tapi dengan akal bukan hanya dengan kekuatan.

'Hn, ini yang akan terjadi,' batin Sasuke. Ia tersenyum miring.

Sasuke pun berjalan ke arah dua anbu yang dengan sengaja menampakkan dirinya. Mereka mengaku bahwa mereka adalah anbu suruhan dari hokage keempat yang diminta untuk membawa Sasuke ke tempat yang aman.

Tentu saja Sasuke menurut. Ia pun membiarkan dirinya ikut dengan para anbu itu.

Sasuke terus berjalan sampai ke sebuah ruangan yang sangat jauh.

Di dalam ruangan itu, ia bisa merasakan hawa keberadaan seseorang yang telah ia bunuh di kehidupan sebelumnya.

Orang itu pun berjalan mendekati Sasuke. Menatap sang gadis dengan matanya yang hanya satu.

"Aku tidak menyangka, akan sangat mudah untuk menangkapmu, Uchiha Sasuke," kata orang itu. Duduk di depan Sasuke yang sedang berdiri.

"Hn, apa maumu, kakek bau tanah?" tanya Sasuke tanpa sopan santun yang ibunya ajarkan.

💢"Apa?! Kakek bau tanah?!" Orang itu marah ketika Sasuke menyebut kata itu.

Para anbu yang berdiri tak jauh dari Sasuke segera mendekati Sasuke.

"Kalian mau apa?" tanya Sasuke sambil menoleh ke arah para anbu. "Bukannya kalian suruhan calon ayah mertuaku? Kenapa ada kakek tua itu di sini?"

Para anbu pun diam menunggu perintah dari orang yang Sasuke panggil dengan kakek bau tanah.

"Shisui telah mati. Kakakmu telah berhianat. Sekarang kau yang harus mati. Tapi sebelum itu, aku akan mengambil mata sharinganmu, Uchiha Sasuke," kata orang itu yang tak lain adalah Danzo.

"Apa? Mau mengambil mataku?" tanya Sasuke tanpa merasa takut. "Enak saja! Kau pikir mataku ini mainan? Sembarangan!"

💢"Kau cerewet sekali, gadis muda!" seru Danzo, kesal.

"Kau mau berbuat jahat padaku. Naruto kun dan calon ayah mertuaku pasti tidak akan diam," kata Sasuke penuh percaya diri. Ia masih menyembunyikan cakranya yang sebenarnya.

"Sayang sekali! Naruto sedang tidak ada di desa. Sedangkan hokage keempat sedang koma. Kau pasti akan mati, gadis kecil! Hahaha.. " balas Danzo sambil tertawa.

"Kalau begitu, silakan ambil mataku kalau bisa, kakek bau tanah. Sudah tua bukannya insyaf, malah berbuat jahat terus. Mana masih lajang pula. Kalau mati juga tidak akan ada yang menangisimu, kakek bau tanah!" ucap Sasuke dengan wajah datarnya.

💢"Apa?!" Danzo semakin marah. "Kalian, cepat bunuh gadis kecil ini!"

"Baik!" jawab para anbu.

Perjalanan (slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang