Chap 3

2.5K 167 4
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam
Ide terinspirasi dari seorang reader aka ini request seseorang seperti "Boku no Taiyou"
Genre : time travel, friendship, romance, hurt, action, comedy, adult
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Apalagi alur cerita, sangat berbeda
Cerita gaje, typo bertebaran

Happy reading

Chap 3






Masih di adegan tatap menatap. Naruto memegang pinggang Sasuke.

💢"Naruto! Jangan menatapku begitu!" seru Sasuke merasa kesal karena Naruto selalu saja memegang pinggangnya saat ia hampir terjatuh. "Lepaskan aku!"

"Oke," jawab Naruto dengan santai.

Byur. Sasuke tercebur ke dalam sungai.

💢"Hei! Kenapa kau malah menjatuhkanku?!" teriak Sasuke macam perempuan sedang datang bulan.

"Apa?" beo Naruto. "Kan tadi kamu yang minta? Lepaskan aku, Naruto!"

Naruto mengejek Sasuke dengan suara lembutnya. Pasalnya suara Sasuke memang masih serak tapi agak lembut. Suara khas perempuan(banyak artis indonesia yang suaranya serak tapi cantik. Ya kayak Velove Vexia. Suara Sasuke kayak gitu. Seksi).

💢"Jangan mengejekku!" maki Sasuke. Tangannya sudah siap dengan chidori. Belum lagi matanya sudah sharingan.

"Ampun, ampun. Jangan gitu dong. Kalau aku mati, misi kita gagal lho. Gimana tuh?"

Naruto menatap Sasuke dalam keadaan basah. Jantungnya mendadak berdebar kencang. Hal yang lebih mengejutkan adalah juniornya menegang. Hanya melihat Sasuke dalam kondisi basah saja sudah membuatnya begitu. Apalagi kalau telanjang. Naruto mungkin sudah gila. Ya, gila karena wujud baru rivalnya yang sangat memesona.

Sasuke membuka kain yang melilit bokongnya. "Lho? Apa ini? Darah? Seseorang tidak melukaiku tapi kenapa ada noda darah di sini? Saat sampai di sini kan aku tidak membunuh siapapun dan apapun. Darah dari mana ini?"

"Apa maksudmu dengan darah, teme?" tanya Naruto, heran.

"Iya, darah, dobe! Lalu.. "

Mata Sasuke menatap horor. Mulutnya terbuka namun segera menutup. Wajahnya memucat.

"I-ini bohong kan?! A-aku.. Da-da-.." Sasuke gelagapan seperti bertemu hantu.

"Da apa, teme?" Naruto bukan heran lagi tetapi menjadi cemas.

"Aku datang bulan, dobe!" seru Sasuke dengan wajah pucat.

Ekspresi wajah Naruto menjadi datar. 😑

"Hanya datang bulan saja sampai berlebihan begitu," celetuk Naruto. "Itu kan hal yang wajar buat perempuan."

"Ta-tapi aku kan.. " Sasuke masih tidak percaya. Matanya terbelalak.

Naruto menyeringai. Muncul ide untuk menjahili rivalnya yang super sombong itu.

Boing. Naruto malah memegang dua payudara Sasuke yang bertambah besar.

Plak. Tamparan keras bercap lima jari langsung ia dapatkan.

Perjalanan (slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang