Kringgg!!!
Bel berbunyi menandakan jam pelajaran telah berakhir dan digantikan dengan jam istirahat. Para murid mulai berhamburan keluar dari kelas menuju kantin sekolah untuk mengisi kembali tenaga yang cukup terkuras karena materi yang cukup memusingkan.
Tidak terkecuali empat pemuda bergender sama yang duduk di meja pojok kantin.
Keempatnya sibuk mengisi perut dengan makanan yang mereka pesan sesekali sambil bercakap-cakap dengan obrolan random atau bahan gibahan alias Spil the tea khas ibu-ibu kurang kerjaan yang suka ngurusin urusan orang.
Keempat— ah, atau mungkin dua? Karena dua yang lainnya sibuk dengan dunia mereka sendiri.
Pertama ada pemuda bersurai coklat minim ekspresi yang dengan anteng memakan roti coklat yang dibelikan oleh pemuda yang duduk disampingnya yang dengan senantiasa menatap setiap gerak-geriknya bagai pemburu yang sedang mengintai mangsanya.
Yap, itu Hazel. Dan pemuda yang duduk disampingnya adalah Jordan yang tak mengalihkan tatapannya dari Hazel sedikitpun kecuali saat ia menyuapkan bekal yang telah Mamanya siapkan untuknya.
Sedangkan kedua pemuda lain yang duduk dihadapan mereka yang telah kembali dari dunia pergibahan mulai menatap dengan tatapan yang sulit diartikan dalam konteks tatapan curiga 'ada apa gerangan dengan si bule LA yang terus menatap si Batu es tanpa berkedip sedikitpun?Mungkinkah si Bule LA mulai memiliki rasa pada Batu es?Hmmm ... something fishy here.'
Jefran yang mulai jengah dengan Jordan yang terus menatap Hazel seperti akan memakan pemuda manis itupun melempar sumpit bekas ia makan mie ayam tadi pada pemuda pemilik eye smile itu yang untungnya bisa ditangkap pemuda itu, karena kalo tidak alamat wajah Jordan yang shining, shimmering, sparkling itu akan ternodai oleh bumbu mie ayam yang dibumbui dengan tambahan lima sendok sambal yang dipastikan akan membuat mata perih.
"Woi Jef, maksud lo apa!?" tanya Jordan menatap Jefran sangsi.
"Ada juga gue yang nanya. Lo kenapa bro? Liatin Hazel udah kek mau makan Hazel aja," balas Jefran.
"Kenapa? Suka Hazel ya~?" lanjut Jefran jail menyangga dagu dengan tangan kanannya diatas meja sambil menggerling nakal.
Jordan melempar kembali sumpit pada siempunya dan telak mengenai wajah tengil Jefran buat pemuda itu menjerit dramatis dan Rafa yang membantu Jefran membersihkan wajahnya sambil mengomel, "Kan kata gue juga. Senjata makan tuan, lagian ngapain lempar-lempar sumpit segala sih?"
"Omelin aja Raf, lagian suruh siapa duluan lempar-lempar sumpit," kata Jordan memanas-manasi.
"Sayang ngomelnya bisa dipending dulu gak? Beneran perih ini!!"
"Dan Lo Jo! Jangan ikutan manas-manasin, tanggung jawab lo!!"
Rafa menggeleng dan berdiri. "Kalo lo gak macem-macem gue juga gak bakal ngomel Jefran! Sekarang berdiri, bersihinnya dikamar mandi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[nohyuck] gerhana
Fanfiction.・゜-: ✧ :- ωнєη тнє ѕυη мєєтѕ тнє мσση. ●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○● Hazel, tidak pernah tau apa itu senang, sedih, simpatik atau hal lainnya seperti itu. Ia tak pernah bisa mengerti mau seberapa kalipun ia membacanya. Rasanya memahami hal it...