Malam ini Jordan terduduk dikasur nya setelah makan malam.
Pikirannya menerawang ke kejadian saat disekolah, tepatnya ketika Ia tiba-tiba pingsan di Koridor. Sebelum Ia kehilangan kesadaran walau samar Ia masih bisa melihat orang yang berdiri didepan nya. Dan Ia sangat yakin siapa itu.
Hazel dengan wajah datarnya.
Dan ekspresi itu ... buat Jordan kepikiran. Bukankah minimal orang yang melihat orang lain pingsan atau kesakitan akan menunjukkan ekspresi khawatir atau terkejut (?).
Tapi Hazel tak tunjukkan ekspresi apapun, walau Ia yakin Hazel yang menolong nya.
Aneh sekali.
"Tu orang emang gak punya emosi apa gimana sih? Dingin banget dah kayak kulkas dua pintu," dumel Jordan sembari merebahkan badannya.
"Eh, tapi tunggu. Kemarin dia ada disekolah kan? Berarti dia satu sekolah sama gue dong? "
"Kira-kira kelas berapa ya? " gumam Jordan menyamankan posisinya.
"Ah, besok pas berangkat gue coba ikutin aja deh. Kali aja ketemu dijalan, " akhir Jordan mulai memejamkan matanya dan terlelap.
......
Keesokan harinya seperti yang sudah direncanakan Jordan Ia akan mengikuti Hazel saat berangkat Sekolah.
Ia sudah siap akan berangkat pas dengan jam Ia berangkat Sekolah kemarin. Namun, sepertinya itu harus urung karena daritadi Mamanya belum juga selesai memberi wejangan yang sudah seperti amanat saat upacara bendera. Panjang sekali.
"Iya Ma. Jo janji hari ini gak bakal lupa makan sama minum obat. "
"Bener ya? Awas aja loh kalo sampai lupa lagi. Mama tuh khawatir Jordan."
Jordan menatap Mamanya teduh yang kentara sekali sedang khawatir. Ia peluk Mamanya dan membalas.
"Jordan minta maaf udah bikin Mama khawatir."
"Tapi Jo janji, kejadian kemarin gak bakal terulang lagi."
Mama membalas pelukan anaknya dan mengusap punggung lebar itu.
"Janji, ya?"
"Iya, Jordan janji," jawab Jordan mengeratkan pelukannya.
"Ya udah ya Ma? Jordan berangkat. Udah siang," kata Jordan sambil melepaskan pelukannya.
"Iya, hati-hati dijalan nya," balas Mama mengusap surai Jordan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[nohyuck] gerhana
Fanfiction.・゜-: ✧ :- ωнєη тнє ѕυη мєєтѕ тнє мσση. ●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○● Hazel, tidak pernah tau apa itu senang, sedih, simpatik atau hal lainnya seperti itu. Ia tak pernah bisa mengerti mau seberapa kalipun ia membacanya. Rasanya memahami hal it...