"Jo, Zel. Gue sama Sela duluan ya? Itu udah disapu semua tinggal di pel aja," kata seorang siswi perempuan didepan kelas.
Jordan yang baru kembali dari kamar mandi untuk mengambil air mengangguk. "Iya." Setelah itu kedua siswi itu pun berlalu dan Jordan yang berjalan ke arah Hazel yang sedang duduk menatap ponselnya.
"Zel?" Hazel mendongak menatap Jordan.
"Ini airnya udah gue bawa, pel-annya mana?"
Hazel berdiri dan mengambil pel-an dari dalam kelas. "Ini."
"Lo pegangin ya biar gue yang meret." Hazel mengangguk dan memegang pel-an yang telah dimasukkan sebentar kedalam ember sedangkan Jordan mulai memeras kain pel agar tidak terlalu basah. Ia baru saja akan mengambil alih pel-an kala Hazel segera berlalu kedalam kelas.
"Eh Zel biar gue aja!"
Hazel hentikan langkahnya dan berbalik. "Biar saya saja yang mengepel kan kamu tadi sudah mengangkat bangku dan mengambil air, tidak lelah?"
Jordan menggaruk tengkuknya dan mencicit, "Capek sih..."
"Ya sudah kamu istirahat dulu saja, saya tidak akan lama," ujar Hazel sebelum melangkah ke kelas.
"Nanti kalo lo capek bilang gue Zel."
"Oke."
Setelahnya Jordan memutuskan untuk duduk di kursi panjang di koridor sembari menunggu Hazel ia bermain game. Saking fokusnya Jordan bermain game hingga ia tak sadar Hazel sudah berdiri di sisinya menatap layar ponselnya.
"Masuk ke pintu sebelah kanan, di sana ada kotak hadiah kalo yang itu ada monsternya." Tanpa sadar Jordan mengikuti instruksi Hazel ia membuka pintu sebelah kanan dan benar disana ada kotak hadiah berisi poison, dagger dan permata.
"Pergi ke patung harimau itu dan masukkan permata tadi ke mulutnya, itu kunci untuk membuka pintu." Jordan kembali mengikuti instruksi Hazel, ia masukkan permata tadi ke mulut patung harimau yang ada di sisi pintu, saat pintu itu terbuka Jordan tersenyum akhirnya ia bisa keluar dari zona itu. Sudah dua hari ia tertahan di zona itu hingga tidak bisa lanjut ke stage berikutnya.
"Final boss di stage ini punya fire resistance tapi lemah dengan elemen lighting. Kamu bisa gabungkan elemen itu dengan elemen water, serang dia terus menerus hingga HP-nya habis jangan beri celah." Jordan mengangguk dan mulai mengikuti instruksi Hazel. Ia serang boss monster yang jauh lebih besar dari avatarnya, Avatar Jordan menghindar saat bos monster menyerangnya dan kembali melayangkan serangan balik dengan bertubi-tubi hingga HP bos monster itu habis, ia bersorak saat stage selanjutnya terbuka.
"Yes berhasil!"
"Selamat." Jordan menoleh pada Hazel.
Eh?
"Lo tadi yang kasih gue instruksi?"
Hazel berkedip. "Iya."
Jordan tercengang. "Lo bisa main game Zel!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[nohyuck] gerhana
Fanfic.・゜-: ✧ :- ωнєη тнє ѕυη мєєтѕ тнє мσση. ●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○● Hazel, tidak pernah tau apa itu senang, sedih, simpatik atau hal lainnya seperti itu. Ia tak pernah bisa mengerti mau seberapa kalipun ia membacanya. Rasanya memahami hal it...