Sekitar satu jam kemudian, Jordan dan teman-temannya tiba di tempat yang ia rekomendasikan untuk jadi tujuan mereka bersepeda.
Bentangan laut lepas dan hamparan pasir menyabut mereka, Jefran dan Rafa yang melihat itu segera berlari ke pantai setelah menaruh sepeda.
Jordan terkekeh melihat pasangan itu yang mulai bermain air, setelahnya ia alihkan tatapannya pada pemuda disebelahnya.
"Zel?"
Hazel menoleh dan berdehem, "Hm?"
"Mau ikut main air?"
Hazel berkedip, ia tatap penampilan Jordan dari atas kebawah. "Nanti basah."
Jordan tersenyum. "Gak pa-pa, kan itu emang tujuannya. Ayo!" kata Jordan langsung menarik Hazel.
Sampai dibibir pantai, Jordan terlebih dulu menggulung celananya hingga lutut lalu melakukan hal yang sama pada Hazel. "Nah, udah. Sekarang ayo kita main!"
Jordan menarik Hazel kearah Jefran dan Rafa. Pasangan itu sudah setengah basah, baju seragam yang tadinya kering sekarang terlihat basah oleh air yang saling mereka cipratkan.
Rafa tergelak kala melihat Jefran yang basah kuyup sudah seperti anak anjing yang masuk ke got karena cipratan air yang ia berikan pada pemuda itu. Sedangkan siempu cemberut dan mengusap wajahnya yang basah, ia tatap kekasihnya dan bersiap untuk membalas.
Dengan sekuat tenaga Jefran mencipratkan air pada Rafa yang berhasil dihindari siempu, namun...
"Ze—zel? Lu oke?"
Rafa berbalik dan menutup mulut kala melihat Hazel yang sudah basah kuyup di belakangnya. Sedangkan Jefran menelan ludah kala Hazel menatapnya.
Hazel mengusap wajahnya dan menatap Jefran lalu...
Byurr!
Jefran menutup mata kala wajahnya kembali diterpa oleh cipratan air asin.
"Saya belum siap, jangan curang."
Jefran membuka matanya dan tertawa kering melihat Hazel yang menatapnya datar berkebalikan dengan tangannya yang sudah siap untuk mencipratkan air padanya lagi. Sedangkan Jordan dan Rafa tergelak kala Jefran kembali basah kuyup oleh air yang diciptakan Hazel, lalu setelahnya mereka pun menghabiskan waktu dengan bermain air. Saling mengejar dan mencipratkan air pada masing-masing tubuh mereka.
....
Suara gulungan ombak terdengar menggelitik rungu, semilir angin menerpa wajah membawa bau laut luas. Empat orang pemuda duduk di hamparan pasir putih menikmati hembusan angin yang menerpa.
"Gue baru tau ada laut sebagus ini," gumam salah satunya.
"Lo emang belum pernah kesini Raf?"
Rafa menatap Jordan yang bertanya lalu menggeleng. "Dulu gue pernah kesini, tapi bukan dibagian pantai yang ini."
"Gue dulu sama Jefran main di bagian pantai yang kita lewatin sekitar... tigapuluh menit yang lalu mungkin?"
"Oh, kawasan pengunjung yang ramai itu?" Rafa mengangguk.
"Mungkin saking ramainya laut yang gue liat dulu gak sebagus sekarang, air deket kawasan pantai jadi agak keruh. Sedangkan disini airnya jernih juga ombaknya gak terlalu besar karena kebelah batu karang," akhir Rafa melihat lautan yang membentang luas.
Setelahnya mereka terdiam menikmati suasana pantai yang tenang, hingga seseorang kembali membuka suara.
"Oh iya Jo, gimana cara lo bisa nemuin tempat ini?" tanya Jefran.
Jordan tersenyum. "Gue gak sengaja nemuin tempat ini pas sepedaan."
"Disini tempatnya bagus dan tenang, ngingetin gue sama seseorang yang pasti bakal suka tempat ini," lanjut Jordan sembari menatap pemuda yang duduk disampingnya.
Hazel yang sedang melihat sekitar menoleh. "Apa?"
Jordan tersenyum dan menggeleng.
"Ya... tempat ini bisa dibilang hidden paradise yang gak sengaja gue temuin," akhir Jordan.
Catatan penulis:
Malam peri² cantikkuu~
How was your day sayang?
Kangen aku tidak?Kalo aku sih, kangen kalian ya~ para gemes ku hehehe
Btw, I know this chapter is short, but I hope this can curing your longing for Jordan and Hazel 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
[nohyuck] gerhana
Fanfic.・゜-: ✧ :- ωнєη тнє ѕυη мєєтѕ тнє мσση. ●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○● Hazel, tidak pernah tau apa itu senang, sedih, simpatik atau hal lainnya seperti itu. Ia tak pernah bisa mengerti mau seberapa kalipun ia membacanya. Rasanya memahami hal it...