Pagi itu langit agak mendung dengan rintikan hujan kembali membasahi bumi. Di dapur seorang wanita paruh baya sedang berkutat dengan berbagai bahan dan alat masak menyiapkan sarapan untuk ia dan putranya. Dengan cekatan tangan dengan jemari lentik itu membalik omlette di wajan dan memindahkannya ke piring.
Saat menata meja dapat ia dengar suara langkah dari tangga, pelukan di pinggang dan kecupan lembut di pipi serta suara putranya terdengar menyapa, "Morning ma." Ia tersenyum dan balik cium pipi putranya. "Morning too little prince, udah ngerasa baikkan?"
Sembari mengunyah roti panggang yang dibuat mamanya Jordan mengangguk. "Udah ma." Mendengar itu mama tersenyum dan ikut sarapan.
Ditengah suapannya mama kembali membuka suara, "Oh iya, hari ini kamu berangkat ke sekolah mau bareng mama, atau sendiri?"
Jordan teguk habis susu coklat di gelasnya dan membalas, "Sendiri aja ma." Setelahnya ia berdiri sembari melihat arlojinya dan melanjutkan, "Aku berangkat ya ma, sekalian mau jemput Hazel."
"Oke, ini bekalnya jangan lupa bawa." Jordan mengambil bekal yang disodorkan mama dan memasukkannya ke tas.
"Aku berangkat, bye ma!" pamitnya mengecup pipi mama dan melangkah sedikit tergesa.
...
"Bapa, Hazel berangkat."
Bapa yang sibuk dengan telponnya menoleh pada Hazel yang telah lengkap dengan setelan seragam, Bapa berbicara sebentar pada orang di telpon sebelum berjalan pada Hazel. "Oke, hati-hati dijalannya dan jangan lupa bawa payung tadi bapa liat diluar sudah mulai gerimis." Hazel mengangguk.
Setelah berpamitan Hazel melangkah keluar rumah, saat membuka gerbang dapat ia lihat Jordan yang sudah stand by dengan sepeda dan jaket ditubuh pemuda itu. "Morning Hazel!" sapanya tersenyum manis. Hazel berjalan mendekat dan memayungi Jordan. "Kenapa kamu ada disini?"
"Jemput lo lah, apa lagi coba?"
"Tapi sekarang hu-"
"-baru gerimis," potong Jordan. "Sekarang ayo naik," lanjutnya mengkode Hazel agar naik ke sepedanya.
"Tapi-"
"Tapi apa lagi? Ayo cepet Zel, keburu besar nanti hujannya." Kembali di potong oleh Jordan buat Hazel menutup mulutnya dan dengan patuh naik ke pijakan sepeda Jordan, dengan erat ia pegang payung untuk memayungi mereka berdua. Jordan tersenyum dan mengayuh sepedanya.
...
Saat tiba disekolah mereka berpapasan dengan Jefran dan Rafa yang berakhir mereka berjalan bersama ke kelas. Di koridor mereka mengobrol dan menanyakan keadaan Jordan, cukup lama Jordan tak masuk sekolah karena demam sekitar tiga hari, yang tentu buat beberapa orang khawatir.
"Tapi lo beneran dah baikkan kan Jo?" tanya Jefran yang diangguki Jordan.
"Udah kok, tenang gue udah sehat sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
[nohyuck] gerhana
Fanfiction.・゜-: ✧ :- ωнєη тнє ѕυη мєєтѕ тнє мσση. ●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○● Hazel, tidak pernah tau apa itu senang, sedih, simpatik atau hal lainnya seperti itu. Ia tak pernah bisa mengerti mau seberapa kalipun ia membacanya. Rasanya memahami hal it...