28. Flasback Aldan/Eldan [2] [End]

2.5K 242 13
                                    


Happy Reading~

"Mimpi kali lo, mana mungkin lo bisa kayak di novel-novel yang judulnya transmigrasi atau perpindahan itu kan cuma di novel." Ucap Rakha.

"Bener tuh, mungkin lo cuma mimpi kan lo koma." Saut Fahri.

Eldan yang dikatain seperti itu pun merasa jengkel.

"Astagfirullah mana mungkin gue bohong sama kalian, awalnya emang gue nggak percaya tapi tiba-tiba gue dapet ingatan dari pemilik tubuh." Jelas Eldan kepada mereka berdua.

"Nama kita hampir mirip. Kalau gue Eldan cavrain sedangkan nama dia Aldan kavran dallara." Lanjut Eldan sambil memasukan cemilan kedalam mulutnya.

"Mustahil banget sih." Ucap Fahri sambil menggelengkan kepala dengan pelan.

"Sulit dipercaya, coba cerita dengan detail." Ujar Rakha penasaran akan cerita Eldan di dunia Novel.

Namun saat ia akan bercerita, kedua orang tua Eldan masuk kedalam ruangan.

"Assalamu'alaikum." Ucap kedua orang tua Eldan.

"Waalaikumsalam." Jawab ketiga remaja tampan itu.

Seketika wajah Eldan menjadi sedih ketika melihat sang ayah.

"Ayah..." Rengek Eldan sambil merentangkan kedua tangannya agar sang ayah memeluknya.

"Hadehh manja nya keluar." Gumam Fahri dan Rakha sambil menghela napasnya lelah.

Sang ayah hanya menggelengkan kepala nya dan menaruh bungkus plastik ke meja kemudian ia mendekati sang anak satu-satunya.

Eldan segera memeluk sang ayah dengan erat, dan tentunya sang ayah membalas pelukan dari sang anak.

"Udah bangun, jangan tidur lagi ya." Ucap sang ayah sambil mengelus rambut Eldan.

"Iyaa ayah tapi nggak tau kedepannya kayak gimana." Ucap Eldan dan diakhiri di dalam hati.

"Ayah kangen tau." Ucap sang ayah dan Eldan juga mengiyakan ucapan sang ayah.

'Jadi keinget Ayah bram lagi deh.' pikir Eldan bertambah sedih.

"Ehh udah dong, ini makan dulu laper kan." Ucap Bunda sambil membuka plastik dan mengeluarkan beberapa kotak makanan ke meja.

"Hehe iyaa." Ucap Eldan terkekeh pelan sambil melepaskan pelukannya dari sang ayah.

Mereka pun makan bersama-sama diruangan Eldan diiringi oleh candaan dari ketiga remaja tampan itu.

***

Hari keduanya Eldan merengek kepada kedua orangtuanya agar ia bisa pulang ke rumah, beralasan bahwa ia tidak betah dirumah sakit.

Dan akhirnya kedua Orang tuanya pun hanya bisa pasrah dan meminta izin kepada dokter yang memeriksa keadaan Eldan.

Dokter mengizinkannya untuk pulang namun harus beristirahat yang teratur, Makan-makanan yang sehat dan minum obatnya.

Tentunya Eldan mengiyakan ucapan sang dokter, padahal mah di dalam hati dia ngk mau ngelakuin itu semua.

Saat baru sampai di depan rumah, ia melihat sekeliling.

'Tidak ada yang berubah.' Pikir Eldan sambil menganggukkan kepalanya pelan.

Dan saat baru saja membuka pintu, suara dari para pekerja di rumah ini terdengar menyambut Eldan pulang.

𝐀𝐋𝐃𝐀𝐍 [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang