27. Flashback Aldan [1] [ End ]

2.6K 234 3
                                    


Happy Reading~

Aldan terbangun di sebuah ruangan rumah sakit mewah.

Dengan lemas Ia melihat kearah dua orang yang baru saja masuk ke dalam ruangan.

"A-ayah, bun-bunda?" Ucap Aldan dengan pelan dan tidak percaya bahwa ia kembali lagi ke tubuh Eldan.

[Note : ganti Eldan dulu panggilannya]

"El sayang!" Ucap kedua orang tua Eldan dengan senang dan juga terharu.

Bunda menangis haru dan mendekati sang anak, sedangkan sang ayah ia pergi untuk memanggil dokter.

Bunda mencium kening Eldan sambil menangis.

"I-ini bun-bunda kan? Nggak bo-bohong?" Tanya Eldan tidak percaya sambil menangis.

"Iya sayang ini bunda hikss. Kamu akhirnya sadar setelah dua bulan koma, bunda sangat senang sekali." Ucap bunda sambil tersenyum bahagia melihat sang anak yang sudah bangun dari koma.

"Hikss bundaa el rindu bunda." Ucap Eldan sambil menangis dan memeluk sang bunda dengan erat.

Bunda membalas pelukan sang anak sambil menangis. "Bunda juga rindu El." Ucap Bunda dengan air mata yang mengalir deras.

"Hikss el takut, el mau sama bunda aja. El nggak mau ninggalin bunda hikss..." Ucap Eldan dipelukan sang bunda.

Bunda mengelus punggung Eldan dengan pelan agar Eldan tenang.

Saat dokter dan ayah masuk yang mereka lihat adalah Eldan yang menangis dipelukan sang bunda.

Bunda yang melihat ada sang suami dan dokter pun membuat kode untuk diam.

Beberapa menit kemudian napas Eldan mulai teratur pertanda bahwa sang anak sudah tertidur.

Dan barulah sang dokter memeriksa keadaan Eldan.

"Mas telepon sahabatnya Eldan buat kesini, buat nemenin dia kalau udah bangun lagi." Ujar Bunda kepada sang suami.

"Oke."

****

"Engh..."

"El lo akhirnya bangun!" Ucap Rakha dengan senang dan langsung memeluk Eldan.

"Kita kangen tau sama lo!" Ucap Fahri sambil memeluk Eldan.

"Nggak usah peluk-peluk juga anjirr! Risih tau nggak sih?!" Ucap Eldan sedikit keras sambil mendorong kedua temannya itu agar menjauh dari tubuhnya.

"Ck! Lo mah... Baru bangun juga tenaganya udah kuat aja." Ucap Rakha protes karena tenaga Eldan yang sudah keluar walaupun ia baru saja bangun dari Koma.

"Ho'oh lagian kan kita kangen sama lo, udah nggak ngobrol dua bulan lamanya ya kita kangen lah." Ucap Fahri sambil duduk.

"Iyaa gue tau, tapi jangan peluk-peluk juga kali agh." Ucap Eldan dan bangkit dari tidurnya untuk duduk.

Dengan cepat Rakha membantu Eldan duduk.

"Thanks." Ucap Eldan kepada Rakha dan diangguki oleh sang empu.

"Ngomong-ngomong dimana ortu gue?" Tanya Eldan penasaran karena kedua orang tuanya tidak ada.

"Lagi beli makanan. Kata nyokap, lo itu nggak suka makanan rumah sakit jadi dia pergi dulu buat beli sekalian beliin kita buat makan bareng disini." Jelas Fahri sambil memakan snack.

Rakha duduk disamping Fahri dan dengan santai ia mengambil snack tersebut dan memakannya.

"Bagi dong!" Seru Eldan dan karena tidak ingin Eldan marah, Fahri pun melemparkan satu bungkus snack kepada Eldan.

Eldan pun memakan snack tersebut, namun tiba-tiba ia berhenti mengunyah.

'Maafin daddy udah ninggalin kamu, daddy kangen zero.' Pikir Eldan merasa rindu dengan sang anak angkat di kehidupan Aldan.

'Maaf untuk Ayah, Aku tidak menepati janji untuk tetap hidup. Walaupun aku tau bahwa aku bukan Aldan yang asli tapi kalian sangat menyayangiku, disini aku ingin selalu bersama orangtua ku tapi aku juga ingin bersama mereka. Maaf aku sedikit egois.. ' Pikir Eldan dengan pandangan kosong.

"WOI EL!" Teriak Fahri dan Rahka tepat di samping Eldan.

Seketika Eldan pun sadar dari lamunan dan menatap kesal kepada kedua temannya.

"Apasih?!"

"Lo tadi ngelamun, gue panggil² kagak nyaut. Emang lo lamunin apa sih?" Tanya Rakha.

"Kepo lo pucuk sedotan!." Jawab Eldan dengan ketus.

"Ya elah pajangan foto, pelit amat lo." Ucap Rakha.

Dan akhirnya mereka pun saling mengejek satu sama lain, namun Fahri melerai mereka.

"Kalian tau nggak sih, novel gadis imut dea itu pembawa petaka! Masa cuma gue lempar ke kasur terus gue tidur, tiba-tiba kebangun di kamar orang." Ucap Eldan dengan kesal dan mampu membuat kedua temannya terkejut sekaligus tidak percaya.

****

Jangan lupa vote and komen.

Bye!

𝐀𝐋𝐃𝐀𝐍 [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang