Chapter 12

264 33 0
                                    

Keesokan paginya, Chuuya mendapat serangan kejutan dari (name) gadis mungil itu menangis dengan keras dan mengalami sedikit diare.
Chuuya semakin panik karena tak biasanya (name) sakit, ia juga heran sebab gadis mungil ini belum makan apapun selain minum susu tak mungkin bisa mengalami hal seperti ini, Chuuya juga selalu merebus botol susu kedua putrinya agar kuman kuman mati.

Sudah beberapa kali Chuuya membersihkan pantat gadis mungil itu, namun ia terus membuang air besarnya. Tak mau semakin parah, Chuuya memutuskan membawa (name) ke dokter dan menitipkan Nana pada Tomoe.

"Ikut!" Seru Nana, saat Chuuya hendak meninggalkannya.

"Tunggulah di sini dulu sayang, ak akan segera menjemput mu." Ucap Chuuya.

"Uwaaaahhaaaaa.... Hiks... Ikut ma...maaaaa...." Tangis Nana.

"Ak tdk akan lama, kasihan adik mu dia sedang sakit. Tunggulah." Ucap Chuuya.

Tomoe segera menggendong Nana agar gadis kecil itu tdk berlari menyusul Chuuya.

💮💮💮

Selalu menjadi hal yg menakutkan bagi orang tua saat anaknya sakit, seoanjang pemeriksaan Chuuya selalu berdoa agar putrinya kembali sehat.

"Nakahara San, putri anda hanya demam dan diare biasa. Untuk sementara berikan obat diare untuknya dan jgn diberikan susu terlalu kental ya." Pesan Dokter.

"Baiklah." Jawab Chuuya.

(Name) masih terus menangis sepanjang jalan, itu wajar bagi Chuuya karena gadis mungilnya ini sedang skt.
"Shhh... Sayang tidak apa apa, shhh jangan menangis ya."

Begitu Chuuya tiba, Nana sudah berlari menghampirinya dan memeluk kakinya.

"Nana lindu." Adunya.

Chuuya tertawa, sambil mencubit pipi Nana.
"Manisnya." Ujarnya.

"Bagaimana keadaan (name) ?" Tanya Tomoe.

"Hanya sakit biasa demam dan diare." Jawab Chuuya.

"Kau harus menghangatkan perutnya, itu bisa sedikit meredakan sakitnya dan jangan memakaikan baju terlalu ketat untuknya." Pesan Tomoe.

"Baik, baik dokter ku." Keduanya tertawa lalu Chuuya melambaikan tangannya sebagai salam perpisahan.

"Jika saja ak punya ibu seperti mu Chuu." Batin Tomoe sambil tersenyum.

💮💮💮

"Kau Lagi!" Chuuya bersuara saat melihat Dazai di depan rumahnya.

"Yahooo Chuuya Kun." Sapanya.

"Cih, minggir!" Tanpa menghiraukan Dazai Chuuya langsung masuk ke dalam dan membaringkan (name) di box bayinya.

"Dia pasti akan segera sembuh." Ucap Dazai tiba tiba.

"Tentu saja!" Jawab Chuuya, detik berikutnya "Hey kenapa kau masuk tdk ada yg menyuruh mu masuk sial!"

Dazai hanya menatap Chuuya dengan tatapan mengejek.
"Ak bs saja membeli gudang yg kau sebut rumah ini." Hina Dazai.

"Tak usah menghina apa yg menjadi milikku! Ak memang tdk seberuntung kau, tp semua yg ku dapat adalah hasil kerja ku juga."

Kedua orang itu saling terdiam, saat mereka berdua bersama rasanya sudah seperti ayah dan ibu saja.

💮💮💮

Hampir seharian Dazai berada di rumah Chuuya, ia memperhatikan apa saja yg dilakukannya dengan kedua putrinya. Ia mengamati setiap gerakan Chuuya, terkadang ia tersenyum kala melihat Chuuya tersenyum pada kedua putrinya.

Namun kali ini, ia bisa melihat dengan jelas sifat kasih sayang dari Chuuya. Ia berusaha menenangkan (name) yg kembali rewel karena demamnya naik lagi, baru kali ini Dazai merasa tersentuh dengan apa yg ia lihat. Biasanya ia hanya bermain dengan para gadis sekarang ia temukan pria omega yg begitu keibuan.

"Ak harus secepatnya membuat dia terus bersama ku." Batin Dazai.

.







.
TBC

Let me be with you | DaChuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang