Chapter 4

347 39 19
                                    

Saat masih tdr setelah bekerja, Chuuya dikejutkan dengan suara tangis (name) yg begitu kuat. Chuuya segera bangkit dan menghampiri malaikat kecilnya.

"Hoo kau haus ya, malaikat kecil ku." Ucap Chuuya sembari menggendong (name), namun dugaan Chuuya salah saat ia mencium bau tdk enak yg berasal dari bagian bawah.

"Astaga manis, kau benar benar membuat ku harus bekerja lagi hari ini." Celetuk Chuuya. "Kita sekalian mandi saja ya sayang ku." Lanjutnya sembari meletakan (name) di tempat yg aman.

Memang sudah kebiasaan orang tua bukan ia mengajak bicara bayinya untuk mengalihkan perhatian sembari ia mempersiapkan air hangat yg pas untuk bayinya mandi.

"Itu dia malaikat ku." Chuuya mengangkat tubuh (name) dan membawanya ke kamar mandi.

Pria itu sanggat piawai dalam memandikan putrinya, sesekali chuuya mengajaknya bercanda membuat suasana mandi terasa menyenangkan.

"Nah putriku sudah cantik dan wangi, sekarang kita akan mendandani mu agar terlihat lebih cantik." (Name) hanya terkikik dan sesekali menarik rambut panjang milik Chuuya.

Setelah selesai, chuuya membuatkan susu untuk (name) ia lalu menimangnya agar kembali tdr supaya ia bisa melakukan tugas lainnya.

Namun saat melakukan pekerjaan yg lain tiba tiba ia mendengar suara tangisan Nana, karena tangisan itu begitu kuat dan terdengar menyakitkan, Chuuya segera bergegas ke kamar dan mendapati Nana terjatuh di bawah ranjang.

Chuuya kemudian menggendong Nana.
"Shhh.... Shhh ... Sayang tenang, tenang ya... Katakan yg mana yg sakit nak?" Tanya Chuuya hawatir. Nana menyentuh bagian dahinya sebagai bentuk pemberitauan daerah rasa sakitnya pada Chuuya.

"Tidak apa apa, putri ku adalah gadis yg kuat dan hebat." Ucap Chuuya sembari mengusap dahi Nana dan menciumnya sekilas.

Chuuya terpaksa harus menggendongnya saat ia melakukan pekerjaan rumah karena Nana tak mau turun dari gendongannya.

Hampir 3 jm Chuuya membereskan kekacauan di rumah, bebannya semakin bertambah saat harus menggendong Nana.

"Astagaa pinggang ku." Keluhnya sembari menurunkan Nana dari gendongannya, walau gadis itu kembali merengek tp Chuuya tetap menurunkannya.

"Nana ku, kau pasti lapar kan bagiamana jika sarapan hmm.."
Nana hanya mengusap wajahnya di dada Chuuya.

💮💮💮

Hari ini bosnya menelphonenya lbh awal dengan alasan akan ada tamu yg mengadakan pesta di sana, karena itulah pukul 4 sore Chuuya sudah harus pergi bekerja.

Namun entah apa yg terjadi sore ini hujan turun dengan lebatnya, ia tak mungkin pergi menerjang hujan membawa kedua putrinya. Mereka bisa demam tp tuntutan kerja memaksanya untuk profesional.

(Name) dan Nana sanggat tkt dengan hujan, setiap hujan keduanya menangis terlebih ada suara petir mereka sanggat tkt dengan petir.

"Tdk apa apa, ini hanya hujan dan suara petir." Ucap Chuuya sembari memeluk kedua putrinya di dalam taxi.

🌷
🌷
🌷
🌷
🌷
🌷
🌷
🌷

Setelah tiba di bar Chuuya segera bersiap untuk membantu yg lain, namun sebelum itu Chuuya membawa kedua putrinya untuk menemui Ai agar mereka bisa dijaga sementara ia kerja.

"Mama ?" Nana mengikuti Chuuya keluar dari ruangan khusus, meski sudah di panggil oleh Ai tp Nana tetap berjalan keluar.

"Astaga! Apa yg kau lakukan di sini?" Chuuya terkejut dg kehadiran Nana saat ia bekerja.
Chuuya tak ingin kehadiran Nana membuat orang tdk nyaman, karena itu ia segera menggendong Nana pergi.

"Dengar sayang, ak sedang bekerja dan kau tak boleh ke sana. Mengerti?!" Chuuya memberi pengertian pada Nana meski gadis kecil itu tak memahami tp dia sadar bahwa ia telah menganggu Chuuya.

Saat pria omega itu akan pergi, kini giliran (name) yg tiba tiba menangis seolah tak mau Chuuya pergi. Ini tdk benar, tangisan kedua putrinya terlebih lagi tangisan (name) selalu membuat hatinya gelisah kala ia punya pendirian.

Namun kali ini ia terpaksa tak menenangkan (name), ia tak ingin dipecat lagi. Memang egois tp Chuuya melakukannya untuk menafkahi hidupnya dan kedua putrinya.

Seolah berusaha meruntuhkan ego Chuuya, (name) semakin menangis diiringi jeritannya. Ia seolah bicara bahwa Chuuya tak boleh pergi apalagi bekerja. Chuuya benci hatinya yg begitu lemah, ia berada di persimpangan jalan antara kerja atau putrinya.

"Nakahara San, mungkin dia haus aku akan memberikan susu kau bs bekerja ini tdk akan lama." Ai meyakinkan Chuuya untuk pergi.

"Ak mengandalkan mu."

💮💮💮

Ditengah keramaian pesta, seorang pria hanya duduk termenung sembari menatap seorang pelayanan bar berambut jingga. Pria itu hanya diam dan menyimpan senyum.
Ia jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap pria berambut jingga itu, terlebih saat ia tahu warna matanya rasanya seperti berada di lautan yg luas.

"Cantik sekali." Gumamnya sembari terus menatap ke arah pria berambut jingga yg tak lain adalah si omega emak emak, N Chuuya. (Chuuya: gw husbu lu, lu jadiin gw omega.)

Pria itu kemudian meminum sodanya dan berjalan ke arah Chuuya, namun sebelum tiba seorang wanita sudah menghampiri Chuuya dan berbisik sesuatu chuuya pun pergi dari sana dengan tergesa gesa, alhasil pria yg hendak menghampiri chuuya itu berhenti dan malah mengikuti arah Chuuya pergi.

Pintu yg sedikit terbuka membuat pria itu bisa mengintip Chuuya dari luar, ia terkejut si jingga yg ia kagumi sedang menimang seorang bayi. Pria itu jadi semakin penasaran namun ia memutuskan pergi dan kembali ke pesta.

"Ak harus tau tentang dia." Batinnya

.

.



.
TBC

Let me be with you | DaChuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang