Chapter 23

219 33 0
                                    

Seiring berjalannya wkt, Chuuya dan Dazai sudah sering bertemu bahkan dibeberapa kesempatan Koyou atau Mori sengaja membuat mereka bersama.
Dazai juga sudah dekat dengan Nana bahkan (name) yg awalnya tkt dengannya.
Kedua anak Chuuya itu sudah mulai terbiasa dengan Dazai bahkan sering memanggil Dazai dengan sebutan 'papa'.

Berkat bujukan Dazai juga, Nana mau pergi ke penitipan, ia bilang bahwa Nana butuh sahabat lebih banyak lagi sehingga Nana punya bahan cerita dengan Mamanya, ya walau pada awalnya Nana tdk mau namun dengan skill Dazai ia bisa meyakinkan bocah itu.

Sedangkan (name), ia sudah mulai aktif dan pandai merangkak dengan lincah membuat Chuuya harus ekstra menjaga bocah kecil itu agar tdk terbentur benda benda berbahaya.

"Nah Chuuya kapan kita bisa mengobrol berdua ?" Tanya Dazai.

"Haaa, apa yg ingin kau bincangkan bodoh." Ketus Chuuya sembari memakaikan baju untuk (name).

"Ya tdk enak jika bicara di depan (name)." Jawab Dazai.

"Cih ak tahu kau pasti ingin bicara hal yg bukan bukan ya." Tebak Chuuya.

"Kau akan tahu nanti, ak mengajak mu jalan berdua tnp mereka. Ak putuskan besok sabtu ya."

"HEY jangan seenaknya memutuskan!" Protes Chuuya.

"Ahh ak sudah memutuskan jadi kau tak bisa menolak." Kekeh Dazai.

"Terserah!"

💮💮💮

Sebenarnya Chuuya tak sanggup meninggalkan kedua putrinya, ia merasa egois karena tak mengajak mereka ikut bersamanya. Tapi gara gara si bodoh Dazai dia harus pergi dan meninggalkan kedua putrinya dengan para maid di rumah.

"Sudah siap, Chuuya Chan?" Goda Dazai.

"Cih cepat sebelum ak berubah pikiran." Ketus Chuuya.

Entah ke mana Dazai membawanya, Chuuya tak tahu ia hanya berharap tdk lama pergi karena pikirannya trs memikirkan kedua putrinya.

15 Menit Kemudian.....

"Sampai!" Seru Dazai.

Kedua orang itu keluar dari mobil, dan dapat terlihat ada cafe mewah di sana. Chuuya dapat simpulkan mereka akan makan di cafe namun tebakan Chuuya keliru saat mereka menuju ke taman di samping cafe.

"APA YANG MAU KAU LAKUKAN?" Pekik Chuuya saat Dazai mau menutup matanya.

"Tentu saja ada kejutan, jadi ak hrs menutup matamu!" Jawab Dazai.

Saat penutup mata sudah menutupi mata Chuuya, ingatan ingatan buruk saat dia digagahi oleh ayah tirinya kembali berputar. Perih dan tersiksa dia kembali merasakan itu, tubuhnya tegang lalu secara derastis melemah. Chuuya jatuh terduduk dengan gemetar bahkan ia menangis saat itu.

"Hiks..... Tolong jangan lagi!" Chuuya merintih perih hati sembari memohon.

Dazai yg melihat itu segera membuka penutup mata dan memeluk erat tubuh Chuuya yg gemetar hebat, Dazai baru tahu seberapa besar trauma yg dialami oleh si jingga.

"Tidak apa apa Chuuya, tdk ada yg akan menyakitimu ak ada di sini untuk mu. Kapan pun kau merasa terganggu maka ak lah yg akan menyingkirkan gangguan yg kau rasakan." Bisik Dazai penuh kelembutan dengan maksud membangun kekuatan untuk Chuuya.

Chuuya membalas pelukan Dazai sembari terus terisak, ia merasa takut dengan gelap.

"Chuuya...." Dazai menghapus air mata yg mengalir dari iris safir milik Chuuya, Dazai mencium dahi pria berambut jingga dan kembali memeluknya.

Acara hari ini gagal total, Dazai memutuskan untuk membawa pulang Chuuya. Pria itu segera tertidur di dalam mobil saat perjalanan pulang.

💮💮💮

"Mama!" Seru Nana saat melihat Chuuya kembali.

Chuuya segera datang dan memeluk Nana, ia ingat saat ia mengandung Nana ia sempat frustasi, saat ia terpuruk dan gadis kecil inilah penyemangat hidupnya.

"Mama menangis?" Tanya Nana dengan wajah polosnya.

"Tidak, ak hanya sedih tdk melihat Nana Chan seharian ini." Jawab Chuuya.

"Mama mama.... Mama tahu tdk Nana td belajar berhitung satu sampai dua puluh loh, Nana hafal bahkan sensei memberi Nana kue."

"Waah hebatnya Nana Chan, ya inilah putri kecil ku." Puji Chuuya sambil mencium pipi Nana.

"Eheheh... Mama mau susu...." Rengek Nana.

"Baiklah..."

Setelah keduanya pergi, Koyou dan Mori menghampiri Dazai.

"Bagaimana tadi?" Tanya Koyou.

"Gagal, Chuuya takut dengan gelap ia jadi teringat masa lalu dan membuatnya ketakutan setengah mati." Jawab Dazai.

.




.







.
TBC

Let me be with you | DaChuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang