Chapter 22

234 32 2
                                    

Semakin hari Dazai semakin dekat dengan Nana, keduanya sudah bagai ayah dan anak. Bahkan Nana yg awalnya takut dengan pria itu malah bisa dekat dan bergurau dengannya.

Chuuya sedikit cemburu karena Nana lebih memilih Dazai ketimbang dirinya saat mereka ada di tempat kerja. Bahkan Nana jarang meminta Chuuya menemaninya menghabiskan susu, ia merasa baik baik saja saat Dazai bersamanya.

BRUK!!!

"Hiks..... Huwaaa mama....hiks...hikss...."

"Haaa dasar, saat kau sakit kau baru ingat ak." Keluh Chuuya sembari menggendong Nana. Gadis kecil itu terus menangis dengan segala rasa sakit yg membuatnya tak berdaya.

Dazai hanya terkekeh, dia tahu Chuuya cemburu sebab putrinya jadi lbh akrab dengannya. Tapi Dazai sekarang jadi tahu tehnik untuk dekat dengan Chuuya dan mengganggunya.

💮💮💮

"HOY! Bos sok sibuk, kenapa kau masih di sini? Jangan sebarkan virus bodoh mu di sini."

Dazai hanya membuka sebelah matanya, pria berambut coklat itu kini tengah tdr di samping Nana.

"Memang kenapa jika ak di sini hm? Anee San itu anggota ku dan ak bosnya lalu setiap sudut tempat ini adalah milikku."

"Cih! Bukan berarti kau hrs di sini sepanjang hari, pergi darinya dan tinggalkan kami!" Usir Chuuya.
Dazai hanya menjelirkan lidahnya mengejek si jingga.

"Terserah."

Tak berlangsung lama, Dazai merasakan ada yg basah sedang menggenang tepat di bagian bawah tubuhnya dan terasa hangat.
(Name) yg kebetulan tdr di sebelah Dazai tiba tiba menangis.

"OH TIDAK DASAR MONSTER!" Celetuk Dazai.

"Siapa yg kau blg monster hah?!" Chuuya datang sembari mengecek apa yg membuat (name) menangis.
"HAHAHAHAHA!!!" Chuuya tertawa terbahak bahak, ia tahu alasan Dazai tiba2 berdiri.

"Oh sayang terima kasih karena kau sudah membalas dendam ku." Chuuya memantul mantulkan tubuh (name) sembari menciumnya.
"Yaaa kau memang kesayanganku.."

"Cih, kau bisa tertawa hari ini tp suatu hari ak yg akan tertawa." Gumam Dazai.

💮💮💮

"HAAAAAAA NANA!!! APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Chuuya terkejut bukan main saat melihat Nana merobek robek kertas hasil pekerjaannya, ia sanggat lelah memeriksa macam macam hari ini dan anaknya langsung menghancurkannya dalam hitungan detik.

Baru saja Chuuya meninggalkan Nana untuk membuat susu bagi kedua putrinya namun dalam wkt singkat gadis kecil itu menghancurkannya.
Nana hanya tertawa ia tak tahu apa apa, yg ia tahu hanyalah asik saat ia merobek robek kertas milik Chuuya.

Rasanya Chuuya ingin menangis, ia lelah menghitung dan melakukan banyak hal namun anaknya itu merusaknya.
"Astagaaa!!!"

"Eheheh mama..." Nana berjalan menuju Chuuya yg sedari tadi mengacak acak rambutnya.

"ANAK NAKAL! APA KAU TAHU AKU SUDAH LAMA MENYUSUN SEMUA INI NANAAA DAN KAU MALAH MERUSAKNYA!! DASAR ANAK NAKAL!!!XL" Marah Chuuya, pria itu memukul pantat Nana sebagai hukumannya.

Ini pertama kali bagi Nana mendengar Chuuya bersuara tinggi di depan matanya bahkan memukul pantatnya begitu keras meninggalkan pedih, gadis kecil itu langsung menangis setelah mendapat amarah dari ibunya.

"Hiks...hiks.... Huuuwaaaahhh.....hiks...."
Nana tak hanya menangis tp ia menjauhi Chuuya ia tkt padanya.

Dazai yg kebetulan datang, ia langsung masuk dan mencermati apa yg terjadi.
Setelah itu Dazai, mendatangi Nana dan menggendongnya.

"Ma...maa....hiks....."

Chuuya baru sadar apa yg ia lakukan, ini pertama kali dia memukul putrinya sendiri. Ia hanya bisa menatap tangannya yg gemetar.

"Na.." Tangan Chuuya hampir sampai pada tubuh mungil Nana, namun Nana malah menangis ketakutan di pelukan Dazai.

"Nana maafkan ak, ak ..." Melihat wajah takut Nana, Chuuya semakin frustasi ia lebih memilih pergi dan duduk sembari memberi susu pada (name).

"Hey nak..." Dazai menurunkan Nana dan menatap ke arah gadis kecil yg masih menangis.
"Jangan menangis lagi, kau tahu mama adalah ibu yg baik mungkin dia marah karena ingin memberitahumu agar jadi anak yg pintar." Ucap Dazai sembari menghapus air mata Nana.

"Hiks....hiks....."

"Sekarang datang dan peluk mama, hmm dia tdk marah pada mu itu tak mungkin nak."

Nana menurut dan berjalan ke arah Chuuya dengan takut takut.
"Mama?" Panggil Nana.

Sembari menghapus air mata, Chuuya berbalik menatap Nana yg berdiri di belakangnya.
"Sayang, maafkan ak ya." Chuuya mengangkat tubuh gadis kecil itu dan memeluknya. Ia menghujani pipi nana dengan ciuman membuat nana kembali ceria dn meminta susunya.

"Ak jadi merasa seperti ayah.."  Batin Dazai.

.





.






.
TBC

Let me be with you | DaChuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang