4. Perkara cogan fiksi

153 34 13
                                    

Heyyy yoo WhatsApp geng.

Lama ya kita gk bertukar kabar lagi:(
Jadi, apa kabar kalian semua?
Semoga sehat selalu ya><

Btw, setelah sekian purnama gue gak on wattpad, skrng akhirnya bisa ngetik lagi🤧

Sibuk kerja sayy, sampek dm fb serta wp gue penuh sama demoan kalian tentang Nana dan Jaja.

Kangen gak sih sama Jaja Miharja yg ganteng bingitss? Atau kangen sama Nana yg cuek tapi perhatian?

Kalo aku sii, kangennya sama Ayang juki><

Lets go kita lanjutkan kisah ini.

HAPPY READING BESTI🧡🦖


_______

Terlihat seorang gadis sedang duduk bersila di atas kasur king size miliknya, dengan rambut yang di cepol asal.

Laptop berwarna pink berlogokan apple, sedang menampilkan seorang gadis yang menangis sesenggukan karena ditinggal menikah oleh kekasihnya. Padahal dia hanya selingkuhan, wkwkwk Drama

Puk

Nana melempar bungkus cemilannya yang masih utuh tak terbuka ke arah layar laptop, sembari menampilkan wajah kesalnya.

"Ellu yang geblek, udah tau dikejar-kejar pangeran ganteng dengan roti sobeknya yang aduhai, malah milih si Yuyun Yuyun gila ini! Gedek banget gue."

Nana mengoceh, meluapkan rasa kesalnya terhadap tokoh perempuan didalam drama tersebut.

"Aaaaaa mas Teranggg ganteng banget sih, itu roti sobeknya waw sekali besti," puji Nana, kepada seorang aktor yang dipanggilnya mas Terang.

Kini scene dalam drama tersebut menunjukkan seorang pria yang rela kehujanan demi menjemput kekasih tercintanya.

"Entar masuk angin gue mampus mampusin lu! sok hebat banget, udah tau hujan badai gitu masih aja di trobos, cewek lu lagi selingkuh bego."

"Iya entar pas masuk angin, lo aja yang kerokin Na," sahut Jaja, yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke kamar milik Nana.

Nana melirik sinis Jaja. "Apa sih lo, ikut campur urusan orang terus. Hidup lo ya hidup lo, jangan ngurusin hidup gue!"

Jaja tertawa kecil, membuat Nana merinding. Gak ada angin, gak ada hujan, tiba-tiba tertawa, waras kah?

"Waras lo? Gak ada yang lucu Ja, ngapain lo ketawa? Bosen hidup waras ha?" cerca Nana, membuat Jaja menghentikan tawanya.

Nana ini memang paling pintar membuat orang langsung berada dalam keadaan akhward, seperti sekarang misalnya.

Jaja langsung terdiam mendengar ucapan Nana.

"Lo dari tadi nonton drama itu pasti cuma liatin roti sobeknya kan?" tanya Jaja, memastikan.

Nana mendelik tak terima, enak saja dirinya dituduh hanya melihat scene roti sobeknya doang, walau pun emang iya sih.

"Enak aja lo, gue merhatiin tiap adegannya ya, gak cuma pas ada roti sobeknya doang." kilah Nana, tak terima. "Boong dikit Ja," lanjutnya dalam hati.

Jaja mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda faham. "Tumben nonton, udah males baca wattpad lo? Udah males ngehaluin cogan-cogan lo yang gak nyata itu?"

Bukan Kembar!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang