2. Princess dan budaknya

252 43 14
                                    

Hayyy sobat!!

Bagaimana kabarnya? Pastinya baik dong.
Aing balik lagi dengan prahara rumah tangga Nana dan Jaja, cocok banget dibaca buat km yang abis dighosting, diselingkuhin, ditinggalkan, ditikung, bahkan ditabrak dari depan, wkwk bercanda.

Eitsss jangan lupa apa besti?
Yaps, vote, komen dan share!!

Selamat membaca✨

_____

"JAJAAAA! LO DIMANA?"

Percayalah, walau hanya lewat panggilan telepon, suara teriakan nyaring tersebut mampu membuat gendang telinga sedikit robek.

Jaja terkekeh, bisa-bisanya dia bersahabat lama dengan gadis random yang kini tengah menelponnya.

"Disini besti, abang Jaja hanya menikmati semangkok mie ayam kok, tenang aja abang Jaja gak selingkuh, cinta abang kan hanya untuk Neng Nana seorang," jawab Jaja, dengan sedikit nada playboy nya.

"Alay banget sih lo, udah jam berapa ini JAJA MIHARJA! lo pasti sengaja bolos biar bisa berduaan sama pacar lo, iyakan? Ngaku deh lo!"

Benar, Jaja sedang membolos bersama teman-temannya termasuk Rama dan Dewa.

Sebenarnya Dewa tak ingin ikut membolos, tapi lagi dan lagi kedua sahabatnya memaksa bahkan mengancam dirinya.

Mau bagaimana lagi, atas nama persahabatan dirinya rela ikut membolos dan meninggalkan pelajaran yang begitu penting bagi dirinya. Penting karena takut di makan mentah-mentah oleh Reyna.

"Sekate-kate banget mulut lo Na, gue bolos bareng Juki, Kulkas, sama temen-temennya bang Bagus juga. Suujon mulu idup lo," sahut Jaja, sembari tertawa receh mendengar omelan Nana.

"Bullshit tau gak! Udah buruan ke sekolah, gue mau balik, mau main sama Egan."

"Egan, Egan, Egan terosss! Sekali-kali Jaja gitu loh, kok Egan terus yang di ajak main," keluh Jaja, dengan wajah cemberut.

Terdengar suara kekehan kecil dari seberang sana. "Cemburu lo? Yaelah, cemburu kok sama bocah dua tahun sih, gak elit amat."

"Ya emang cemburu harus mengenal usia? Enggak kan?"

"Stop ngebacod gak jelas, dan cepat jemput gue sekarang!"

Jaja mendengus Kesal. "Asiapp tuan putri, budak mu ini akan segera menjemput mu, tunggulah kedatanganku!" ucapnya, lalu mematikan panggilan secara sepihak.

Jaja memasukkan handphone nya kedalam saku celananya. "WOY, gue duluan ya, tuan putri udah ngamuk nih ngajakin balik."

Tanpa menunggu persetujuan dari teman-temannya, Jaja melangkahkan kaki menjauhi keramaian yang terjadi didalam warung.

Mereka semua menyebut warung itu dengan sebutan 'WARUNG MAK TITIN', terletak tepat dibelakang sekolah mereka.

Sangat pas untuk dijadikan tempat membolos, sama seperti yang dilakukan Jaja dan teman-temannya ini.

Bukan hanya siswa siswi dari SMAN 03 PANCASILA yang membolos di warung mak Titin, ada juga dari sekolah lain yang masih tergabung di geng motor milik Bagus, kakak kelas Jaja.

"Mau kemana Ja?" tanya Bagus, yang tak sengaja melihat Jaja keluar dari warung tersebut.

Jaja tersenyum. "Biasa bang, mau jemput kesayangan."

Bagus terkekeh geli mendengarnya. "Udah kayak orang pacaran aja sih lo, pisah bentaran aja udah di cariin."

"Gue duluan bang, takut diamuk gorila betina gue," pamitnya, diiringi tawa renyah dari keduanya.

Bukan Kembar!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang