15. Manja Mode on

94 27 5
                                    

Just info, gue up seminggu sekali, dan itu kemungkinan hanya 2 atau 3 part saja yang gue up.

Jadi dimohon kesabarannya bagi para rakyatku, karena mamak kau ini butuh istirahat.

Ngetik 1k kata aja, butuh 2 hari kalo dalam fase males + sibuk, jadi ya maap maap aje ye kalo lama up nya.

Terima kasih pengertiannya🧡

Happy Reading 🧡🦖




___________

Nana memejamkan matanya. "Ada yang mau jelasin?" tanyanya, lalu membuka matanya sembari menghela nafas berat.

Nana menatap tajam ketiga sahabatnya, Jaja, Dewa dan Rama, yang hanya membalas tatapan tajam Nana dengan senyuman manis serta puppy eyes yang membuat Nana tak bisa memarahi mereka.

"Jadi sebenernya tuh, kita gak niat tawuran kok Na, tapi kan kita kepepet yakan kas, Juk." Jaja menyenggol lengan Dewa dan Rama, kencang membuat keduanya langsung mengangguk tanpa berpikir.

Jaja tersenyum simpul ke arah Nana. "Tuhkan gue gak boong Na, buktinya mereka ngangguk."

Nana memutar bola mata malas. "Siapa yang buat ulah duluan, sampek anak SMA JAYAKARSA datengin sekolah kita buat nantangin tawuran?"

"Itu sih salah ketua geng mereka Na, nih ya gue ceritain, jadi pada zaman dahulu kala." Rama berdiri hendak mempraktekkan ceritanya, membuat Nana, Jaja dan Dewa, menatap aneh Rama dan hanya dibalas cengiran tak berdosa oleh Rama.

Rama mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk 'V'. "OK ok, gak jadi praktek," ucapnya, lalu kembali duduk ke tempat semula.

"Si ketua geng mereka yang namanya Andrew ini nantangin kembarannya bang Bagus waktu itu, karena masih dendam sama bang Bagus ini, mau nantangin bang Bagus tapi kalah terus, jadilah dia nantangin Bagas, Bagas kalah ini karena emang gak jago bela diri, dia masuk rumah sakit waktu itu." Rama memberi jeda untuk bercerita, mengambil air yang ada disebelah Nana, meminumnya hingga tersisa sedikit.

Lalu melanjutkan ceritanya. "Nah si Bagas ini cerita dong ke adeknya kalo dia di tantangin Andrew, awalnya ngajakin by one eh endingnya keroyokan, si Bagus ngamuk dong, datengin markasnya Andrew, ngobrak abrik markas tersebut sampek bikin masuk rumah sakit anak buah Andrew sekitar lima belas orang, ada salah satu diantara mereka yang ternyata adik sepupunya Andrew dibikin koma di rumah sakit sama bang Bagus, sampek sekarang dia koma."

Rama menyenggol Jaja, lalu memberi kode untuk melanjutkan ceritanya. "Nah ok gue lanjutin cerita Juki, pas si Andrew tau banyak anak buahnya yang masuk rumah sakit gara-gara bang Bagus, dia mau ngasih pelajaran ke bang Bagus ini, dengan cara nantangin balap liar siapa yang kalah maka dia harus siap jadi samsak gratis yang menang, eh tapi yang menang malah bang Bagus, jadilah dia semakin naik darah dan datengin sekolah kita secara dadakan tadi siang," beber Jaja, membuat Nana menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Jadi kalian gak tau apa-apa?" tanya Nana, memastikan.

Dan di jawab dengan gelengan kepala oleh ketiganya, membuat Nana menghela nafas lega.

Lalu Nana meneliti satu persatu wajah ketiga sahabatnya, dan berhenti tepat di wajah Dewa. "Terus kenapa muka Dewa yang paling parah bonyoknya?"

"Itu sih karna si kulkas gak jago berantem!" ledek Jaja, kepada Dewa.

"Si kulkas pas jadwalnya latihan malah main game sih, jadinya pas berantem bonyok terus itu muka," ujar Rama, mencoba mengompori Nana.

Dewa mengelus dada sabar, mendengar kedua sahabat laknatnya itu mengompori Nana dengan menjelek-jelekkan namanya.

Bukan Kembar!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang