8. Atraksi

121 31 10
                                    

Hay apa kabar kamu?

Oh iya, aku ingin menyampaikan sesuatu yang penting banget.

Aku cewek ya bukan cowok😭
Pliss itu yang dm manggil 'mas', tolong dibaca lagi username saya🤧.

Ngadi² banget jadi org, saya terlahir cewek tulen ya!

Sekian terima ayang><
HAPPY READING🤝🦖

________

"Rawrrrr."

Jaja, Rama dan Dewa, kompak menoleh ke bangku yang terletak di samping kanan Jaja.

Di sana, ada sosok anak kecil yang sedang mengirim pesan suara atau voice note, dengan menirukan suara dinosaurus yang sedang viral kemarin.

"Kirim voice note buat siapa dek?" tanya Jaja, penasaran.

Sontak anak laki-laki berusia sekitar sepuluh tahun tersebut menoleh ke arah Jaja, dengan tampang songongnya.

"Buat ayang lah," jawabnya dengan tampang songong khas anak kecil. "Yahaha kasian banget gak punya ayang, iri ya?"

Jaja dan Rama sontak mendengus kesal. "Heh bocil, sekate-kate bet congor kau! Biar pun gue gak punya ayang, tapi sekali ku senyumin ayang kau itu, bubar perjuangan kau cil!" seru Rama, dengan nada sinis nya.

"Senyumin aja bang, abang ambil pacar gue, gue pelet emak lu!" balas anak laki-laki tadi.

Jaja dan Dewa tertawa terbahak-bahak mendengar balasan dari bocah kecil tadi.

"Emak lu mau di pelet Juk." Jaja meledek Rama, sembari memegangi perutnya yang terasa kram.

Rama menatap tajam anak laki-laki tersebut. "Berani lu pelet emak gue, gue bogem lu entar."

Rama memperlihatkan kepalan tangannya yang terasa keras, serta urat-urat yang menonjol di bagian pergelangan tangannya.

"Siape nama lu cil?" tanya Jaja, masih dengan tawa yang belum juga reda.

"Steven," jawabnya.

"Heh stepen kebagusan buat lo!" cela Rama.

Steven memandang tajam Rama. "Lo komplen aja tuh ke emak bapak gue bang, jangan ke gue."

"Bapak lo ganteng ya cil?" tanya Dewa, yang baru saja mengeluarkan suara semenjak tadi.

"Lo liat aja gue bang, gue gantengnya ngalahin Na Jaemin gini, masih aja lo tanya 'bapak lo ganteng ya cil?'," cerocos Steven, membuat Jaja, Rama dan Dewa, gemes sendiri. Iya thor gemes pengen nabok🤧

"Nyesel gue nanya!" Rama memandang Dewa yang baru saja berucap lirih. "Ya lagian, udah tau si bocil gak ada akhlak malah lo tanyain gitu, ke pd an pasti tuh si bocil."

"Balik aja lah kita, ngapain ngurusin bocah freak kayak dia," ajak Rama, mulai kesal sendiri.

Rama mengambil kunci motor serta handphonenya, kemudian memilih keluar dari rumah makan tersebut.

Niat awal hanya ingin mengisi perut, eh malah ketemu bocah freak gak ada akhlak.

Dewa memasukkan handphonenya ke dalam saku hoodie nya, serta memakai tudung hoodie miliknya.

Berlalu mengikuti Rama, yang lebih dulu keluar, menyisakan Jaja yang masih menghitung uang untuk membayar.

"Mbak," panggil Jaja, dengan mengangkat tangan kanannya tinggi.

Seorang pelayan perempuan menghampirinya. "Berapa semuanya?" tanya Jaja.

Pelayan tersebut menghitung jumlah harga pesanan Jaja, Rama dan Dewa.

Bukan Kembar!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang